FAJAR.CO.ID, TEL AVIV -- Laut Mediterania yang membentang mulai dari Barcelona hingga Tel Aviv atau Spanyol hingga Israel mengalami kenaikan suhu akibat gelombang panas. Selama Juli hingga Agustus, Spanyol sempat mencatat rekor suhu 112 Fahrenheit atau 40 derajat Celcius. Suhu air laut pun ikut naik.
Para ilmuwan iklim memperingatkan konsekuensi mengerikan bagi kehidupan laut karena terbakar akibat gelombang panas yang parah. Dari Barcelona ke Tel Aviv, para ilmuwan mengatakan mereka menyaksikan kenaikan suhu yang luar biasa mulai dari 3 derajat Celcius hingga 5 derajat Celcius di atas normal untuk sepanjang tahun ini. Suhu air secara teratur melebihi 30° C pada beberapa hari ini.
Panas ekstrem di Eropa dan negara-negara lain di sekitar Mediterania telah menjadi berita utama musim panas ini, tetapi kenaikan suhu laut sebagian besar tidak terlihat dan tidak terpikirkan. Ini dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
“Situasinya sangat mengkhawatirkan,” kata seorang peneliti di Institut Ilmu Kelautan di Barcelona, Joaquim Garrabou.
“Kami mendorong sistem terlalu jauh. Kita harus mengambil tindakan terhadap masalah iklim sesegera mungkin,” jelasnya.
Spesies Laut Terdampak
Garrabou adalah bagian dari tim yang baru-baru ini menerbitkan laporan tentang gelombang panas di Laut Mediterania antara 2015 dan 2019. Laporan itu mengatakan fenomena ini telah menyebabkan kematian besar-besaran spesies laut.
Sekitar 50 spesies, termasuk karang, bunga karang dan rumput laut, terkena dampak di sepanjang ribuan kilometer pantai Mediterania, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Global Change Biology. Situasi di cekungan Mediterania timur sangat mengerikan.