FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) telah menyurati orang tua mahasiswa baru yang viral diusir saat pengenalan kampus karena ngaku sebagai gender netral.
Dalam surat dengan nomor: 7123/UN4.5.3/KM.00.00/2022 perihal undangan klarifikasi.
Undangan tersebut ditujukan kepada Muhammad Nabil Arif Adhitya dan orang tuanya.
“Sehubungan dengan beredarnya unggahan di media sosial yang terindikasi terjadi pelanggaran kode etik mahasiswa,” sepenggal isi surat tertanggal 19 Agustus.
Nabil dan orangtuanya dipanggil datang di ruang video conference Fakultas Hukum Unhas lantai 2, pada pukul 10.00 wita, Sabtu, (20/8/2022)
Dijelaskannya dalam surat yang ditandatangani oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FH Unhas Muh Hasrul, panggilan tersebut untuk menyampaikan keterangan dan penjelasan terkait narasi dan unggahan yang disampaikan melalui unggahan status dan percakapan WhatsApp tersebut.
Diketahui, terdapat konten yang beredar usai mahasiswa tersebut diusir saat pengenalan kehidupan kampus.
Dalam video yang beredar, mahasiswa tersebut mengutuk tindakan dosen dalam forum pengenalan kehidupan kampus.
Berikut kutipan status Nabil yang beredar disertai beberapa dokumentasi di forum.
“abis dikick out wd3 y'all 😸😸😸"
“LIKE JUST MIND YOUR FUCKING BUSINESS BITCH”.
“it's a bless for being outside actually”
“bacotnya ini kodok zuma”.
Diberitakan sebelumnya, dalam video nampak satu mahasiswa baru (maba) berkacamata berpenampilan seperti laki-laki pada umumnya, berada di depan bersama dua dosen Unhas yang tengah memberikan pengarahan.
Salah seorang dosen perempuan bertanya kepada maba tersebut soal status jenis kelaminnya di KTP.
“Kau juga yang pertama dikasih keluar karena Undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan. Harus ada pilihan. Di KTP mu apa, di KTP mu?,” ucap dosen perempuan itu.
Kemudian lanjut Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Hukum Unhas, Dr Muh Hasrul juga mempertanyakan jenis kelamin maba tersebut di KTP-nya.
“Di KTP mu apa? Laki-laki toh? Di Kartu mahasiswa laki-laki atau perempuan?,” tanya Lulu sapaannya.
Kemudian mahasiswa bernama M Nabil Arif tersebut menjawab “laki-laki”.
Lulu kembali bertanya soal gender yang diinginkan. “Kau mau sekali jadi perempuan atau laki-laki?,” ucap Lulu.
Lalu, sang maba menjawab dengan singkat. “Tidak keduanya, di tengah-tengah. Makanya gender netral pak,” balas Nabil.
Lulu kemudian menegaskan bahwa tidak ada gender netral. ”Tidak ada netral. Kau ji netral sendiri itu,” tuturnya.
Namun, Nabil kemudian membalas ucapan WD III tersebut. “Karena saya mengidentifikasi diri saya seperti itu pak,” ujarnya.
Akhirnya WD III meminta panitia mengeluarkan maba tersebut dari forum.
“Halo, halo, halo, panitia ambil ini. Bawa kesana. Ambil tas mu. Kita nda terima laki-laki atau perempuan disini. Salah satunya ji diterima,” pungkasnya. (selfi/fajar)