FAJAR.CO.ID -- Wakil Dekan III Fakultas Hukum (FH) Universitas Hasanuddin (Unhas), Hasrul, menanggapi video dirinya dan mahasiswa baru (maba) yang mengaku bergender netral saat mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB).
Pria yang akrab disapa Lulu ini mengatakan, saat hari kejadian, mahasiswa yang diketahui bernama M Nabil itu dibawa ke salah satu ruangan dosen.
"Terus kita amankan ke ruangan dosen. Dia terima ji, (Nabil bilang) 'saya siap pak jadi laki-laki'. Diterima mi dan pulang. Eh malamnya dia langsung mem-bully lewat sosmed (WhatsApp)," tutur Lulu.
Lulu menjelaskan, dalam hukum gender, laki-laki dan perempuan harus jelas. Makanya pada saat itu dia ngotot mempertanyakan status gender dari mahasiswa baru tersebut.
“Kalau hukum kan harus riil, dia laki-laki atau perempuan, karena hukum memang begitu," jelas Lulu.
Walaupun demikian, Nabil, kata Lulu, telah meminta maaf karena sadar membuat nama baik kampus dan dosen tercoreng setelah kejadian ini viral.
"Tadi pagi dia datang minta maaf, dia merasa sudah merusak nama baik Unhas dan nama baik dosen, dia minta maaf tadi pagi," ujar Lulu.
Diberitakan sebelumnya, viral sebuah video mahasiswa baru Unhas dikeluarkan saat mengikuti PPKMB.
Salah seorang dosen perempuan bertanya kepada maba tersebut soal status jenis kelaminnya di KTP.
Setelah itu, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan yang akrab disapa Lulu juga mempertanyakan jenis kelamin maba tersebut di KTP-nya.
“Di KTP mu apa? Laki-laki toh? Di Kartu mahasiswa laki-laki atau perempuan?,” tanya Lulu.