FAJAR.CO.ID -- Beberapa waktu terakhir viral video yang memperlihatkan proses penyambutan mahasiswa baru di fakultas hukum Unhas, hal tersebut menjadi viral karena seorang mahasiswa baru yang mengaku gender netral ditegur oleh pimpinan fakultas yang sedang memberi pengarahan.
Pasca kejadian tersebut terjadi pro kontra, banyak yang mempersoalkan sikap pimpinan tersebut.
Padahal apa yang disampaikan oleh pimpinan kampus sudah sangat tepat, secara hukum positif negara ini hanya mengenal 2 jenis kelamin, laki-laki dan perempuan.
Abdul Gafur selalu Ketum DPD IMM Sulsel mengatakan, tindakan maba tersebut sebenarnya upaya provokatif untuk mengampanyekan LGBT.
"Kita patut mencurigai kejadian ini diskenariokan untuk mendorong kampanye LGBT masuk kampus, ini berbahaya, baik pendekatan kemanusiaan, hukum negara, hukum agama, kesemuanya bertentangan dengan perilaku LGBT karena mendegradasi kemanusiaan," tegasnya.
Lebih lanjut, Gafur mengatakan bahwa kejadian di FH Unhas bisa menjadi alarm bagi kampus kampus di seluruh Indonesia, akan adanya potensi kampanye terbuka untuk melegalkan perilaku LGBT yang sangat jelas bertentangan dengan norma kehidupan bangsa Indonesia. (sam)
