FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Politisi Partai Demokrat Benny K Harman yang juga Anggota DPR Komisi III menyampaikan usulan penonaktifan Kapolri Jenderal Listyo Sigit pada saat Rapat Dengar Pendapat dengan Menkopolhukam Mahfud MD dan juga Kompolnas terkait tewasnya Brigadir J yang diduga dihabisi oleh atasannya Irjen Ferdi Sambo bersama beberapa ajudannya yang lain.
Alasan Benny K Harman mengusulkan penonaktifan Kapolri karena menurutnya Polri membohongi publik dengan memberikan keterangan terkait tewasnya Brigadir J.
Hal ini kemudian mendapat tanggapan dari mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang saat ini memimpin Indonesia Police Monitoring sebagai Direktur Eksekutif.
Ferdinand Hutahaean yang juga mantan juru bicara Partai Demokrat ini menyatakan bahwa apa yang disampaikan Benny K Harman berlebihan dan ngawur.
"Usulan apa itu? Bilang sama Benny K Harman jangan ngawur dia sebagai Anggota DPR. Jangan seenaknya bicara begitulah. Polri sebagai lembaga tidak pernah berbohong, yang berbohong adalah oknum-oknum. Jangan digeneralisir jadi seolah institusi yang berbohong hingga mengusulkan Kapolri non aktif. Benar-benar ngawur itu Beny K Harman," ujar Ferdinand kepada awal media.
Selain menyebut Benny K Harman ngawur, Ferdinand Hutahaean juga menyatakan bahwa Jenderal Listyo Sigit telah menunjukkan kepemimpinannya dengan membongkar peristiwa tewasnya Brigadir J. Sekitar 83 orang Anggota Polri telah diperiksa, ada yang ditempatkan ditempat khusus, ada yang sudah jadi tersangka dan yang lain masih dalam proses.
"Apakah ini tidak dilihat Benny K Harman sebagai kinerja keras Kapolri bersama jajarannya? Masa Benny ngga melihat fakta-fakta seperti ini?" Ujar Ferdinand menambah pernyataannya.
Ferdinand juga bicara terkait kasus pemukulan pegawai restoran yang pernah viral di media sosial yang diduga dilakukan oleh Benny K Harman.
"Itu kasus sudah seperti apa sekarang? Sudah berdamai? Selesai atau bagaimana? Mungkin Benny K Harman yang harus non aktif kalau kasus tersebut belum selesai," ujar Ferdinand.
Selain itu Ferdinand Hutahaean juga mengajak seluruh masyarakat mempercayai Polri terkait pengungkapan tewasnya Brigadir J.
"Kita harus percaya dan mendukung Polri dalam pengungkapan kasus ini. Kita harus percaya bahwa Kapolri akan mampu membongkar kasus ini hingga tuntas," pungkas Ferdinand. (msn/fajar)