Ijin Keluar Rumah, Dua Hari Hilang Kontak, Perempuan Ini Ditemukan di Hutan dengan Kondisi Terbujur Kaku

  • Bagikan
OLAH TKP : Tim inafis Polres Jembrana bersama petugas medis Puskesmas Melaya melakukan olah tkp penemuan jenasah di got pinggir jalan Denpasar - Gilimanuk, Banjar Sumbersari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Selasa (23/8). (Istimewa).

FAJAR.CO.ID, JEMBRANA – Keberadaan I Gusti Agung Mirah Lestari,42 warga Banjar Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung mulai menemukan titik terang. Hal itu setelah pihak kepolisian menemukan jenazah perempuan terbujur kaku di jalan Denpasar – Gilimanuk, Banjar Sumbersari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, pada Selasa (23/8).

Pihak keluarga yang datang ke RSU Negara juga memastikan jenazah itu adalah IGAML yang mereka laporkan hilang sejak Minggu (21/8) lalu.

“Memang benar jenasah itu merupakan adik saya yang hilang kontak sejak Minggu (21/8) sore,” ujar I Gusti Agung Gede Agung Maruti,50 kakak kandung korban ditemui di RSU Negara, Selasa (23/8).

Korban lanjut Agung Maruti diketahui sempat ijin kepada anak pertamanya untuk pergi keluar rumah pada hari Minggu (21/8) pukul 10.00 Wita. Namun saat itu, korban tidak menyebutkan tujuannya hendak pergi kemana. “Minggu pagi, ijin ke anaknya untuk keluar rumah. Itu saja, tanpa menyebutkan tempat yang dituju,” imbuhnya.

Selanjutnya pada sore hari, anak korban yang pertama sempat menghubungi korban melalui pesan whatsapp menanyakan keberadaan ibunya (korban). Saat itu korban merespon juga melalui pesan whatsapp mengatakan kalau dirinya sedang dalam perjalanan pulang dari Jimbaran. “Percakapan whatsapp terakhir hari Minggu (21/8) sekitar pukul 18.35 Wita antara anak pertama dengan korban,” terangnya.

Karena korban tidak kunjung pulang ke rumahnya di Buduk serta nomor handphonenya tidak bisa dihubungi, anak korban bersama kakak kandung korban kemudian berinisiatif mencari keberadaan korban. “Setelah berusaha mencari namun tidak ketemu, kami akhirnya melaporkan telah kehilangan anggota keluarga ke Polres Badung,” paparnya.

Selang dua hari pasca dilaporkan hilang, salah seorang kerabat kami mendapatkan informasi jika di Jembrana ada penemuan jasad perempuan. “Saya bersama ipar, bergegas kesini untuk melihat. Saya kemudian mengirimkan foto-foto kondisi jenasah termasuk beberapa barang yang masih melekat seperti jam tangan, sumpel, pakaian kepda anak pertama korban. Anak korban memastikan jika barang-barang itu merupakan milik ibunya, sehingga dipastikan kalau korban adalah keluarga kami yang hilang dua hari lalu,” sambungnya.

Agung Maruti menambahkan dirinya tidak mendapat firasat atau pertanda sama sekali jika adiknya bakalan hilang dan ditemukan meninggal dunia. Dirinya bertemu terakhir dengan korban pada hari Sabtu (20/8), sehari sebelum menghilang. “Adik saya mampir kerumah, sempat membicarakan rencana upacara memukur masal untuk almarhum suaminya yang telah meninggal beberapa tahun lalu,” ujarnya.

Korban sendiri selama ini lanjut Agung Maruti tinggal bersama kedua anaknya di Buduk, Mengwi. Sementara dirinya tinggal tak jauh dari rumah korban yakni di Banjar Tangeb, Abianbase. “Korban memiliki dua anak, sehari-hari bekerja sebagai cleaning service di Bank BPD Gianyar. Kami berharap pihak kepolisian bisa mengungkap penyebab kematiannya,” paparnya.

Sementara itu Kasatreskrim Polres Jembrana AKP M Reza Pranata seijin Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana membenarkan penemuan jenazah berjenis kelamin perempuan. Dari identifikasi, pihaknya juga menemukan salah satu pihak yang diduga merupakan keluarga korban.

“Pihak yang diduga keluarga korban, membenarkan jika jenazah itu merupakan anggota keluarga mereka yang berinisial IGAML,” ungkapnya.

Saat ini pihaknya sebut Kasatreskrim masih berupaya melakukan penyelidikan lebih lanjut dan sebagainya. “Sementara itu yang bisa kami sampaikan sekarang ini. Untuk perkembangan lainnya nanti pasti akan disampaikan kepada rekan-rekan media, jadi mohon bersabar,” pungkasnya.

Seperti diketahui sepasang warga yang hendak pergi menyabit rumput pada Selasa (23/8) pagi, menemukan jenasah perempuan di hutan Klatakan, Banjar Sumbersari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya. Saat ditemukan jenasah yang dikira boneka itu masih menggunakan busana lengkap celana panjang jeans warna biru tua, memakai baju kemeja lengan panjang warna biru dongker, celana dalam warna merah, bra warna merah muda, memakai jam tangan hitam tali kuning merk Hos Copies di tangan kiri dan tindik bermotif bunga di telinga kanan. Kondisi jenazah sudah mengalami pembusukan pada bagian wajah.

Belakangan muncul warga yang memastikan jika jenazah itu merupakan anggota keluargannya yang hilang kontak pada Minggu (21/8). Saat ini jenasah masih disemayamkan di kamar jenasah RSU Negara, untuk selanjutnya akan dikirim ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar untuk dilakukan otopsi.

Sementara itu, Kepala BPD Cabang Gianyar Bagus Ariana membenarkan jika korban bekerja di Bank BPD Cabang Gianyar sebagai Cleaning Service. Hanya saja statusnya merupakan karyawan Outsourcing dibawah PT. Dan memang, korban diinformasikan tidak tidak datang untuk bekerja sejak Senin kemarin. “Tidak bekerja dari kemarin nike,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya jika korban sudah lama bekerja sebagai Cleaning Service, yakni sekitar 9 tahun. Dan mengenai kabar penemuan jenazah korban di Negara, saat ini pihak masih menunggu dokumen resmi dari pihak keluarga korban. “Maaf untuk sementara dokumen resmi belum kami terima,” tandasnya. (JPC)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan