Perang Rusia-Ukraina Tewaskan Puluhan Ribu Jiwa, Belasan Juta Jadi Pengungsi

  • Bagikan
Prosesi pemakaman tentara Ukraina yang tewas dalam perang melawan Rusia (Claire Harbage/NPR)

FAJAR.CO.ID, KIEV - Pada 24 Februari 2022 lalu, Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Dampak yang ditimbulkan begitu besar terutama para warga sipil dan anak-anak menjadi korban jiwa dan gelombang pengungsi tak terhindarkan.

Lebih dari 13 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka menurut badan pengungsi PBB, UNHCR. Hampir 6,7 juta pengungsi telah tersebar di seluruh Eropa. Polandia menjadi negara yang menampung pengungsi terbanyak. Sebanyak 6,6 juta orang lainnya menjadi pengungsi internal di Ukraina. Lebih miris lagi, puluhan ribu orang kehilangan nyawa baik dari militer Rusia dan Ukraina maupun warga sipil.

Sebagian besar warga Ukraina yang melarikan diri dari negara itu adalah perempuan dan anak-anak, karena pemerintah telah melarang pria berusia 18 hingga 60 tahun untuk pergi. Departemen migrasi Uni Eropa mengatakan hampir 500 ribu anak-anak Ukraina telah diintegrasikan ke sekolah-sekolah di negara-negara Uni Eropa.

Presiden Rusia Vladimir Putin memicu konflik pada 24 Februari, ketika ia memerintahkan puluhan ribu tentara Rusia yang ditempatkan di perbatasan Ukraina, bersama tank dan peralatan perang lainnya, ke negara itu.

Setelah awalnya mengepung Kiev, pasukan Rusia gagal menyerbu pertahanan Ukraina dan merebut kota itu.

Tidak dapat merebut ibu kota dan menggulingkan pemerintah, Rusia mundur dan mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas di Ukraina timur, di mana konflik tersebut menyerupai pertempuran Perang Dunia I.
Rusia telah memperluas klaim teritorialnya di timur dan di sepanjang pantai di selatan Ukraina.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan