Prof Zubairi Djoerban: Duduk Terlalu Lama Bikin Meninggal Lebih Cepat

  • Bagikan
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesial Penyakit Dalam Prof Zubairi Djoerban menyebut kebiasaan duduk dalam waktu yang lama bisa bikin meninggal lebih cepat. Bagaimana bisa, duduk bikin meninggal lebih cepat?

Studi di Simon Fraser University yang dipublikasikan di JAMA Cardiology baru-baru ini menunjukkan hal itu. Sejatinya ini bukan studi pertama yang menunjukkan terlalu banyak duduk itu bisa mematikan.

Duduk berapa lama?

Studi tersebut menerangkan orang yang menghabiskan 6 hingga 8 jam per hari untuk duduk memiliki peningkatan risiko kematian dini dan penyakit jantung sebesar 12 hingga 13 persen. Kalau 8 jam per hari bahkan memiliki risiko 20 persen lebih tinggi.

Survei terhadap berapa orang?

Lebih dari 100 ribu orang yang tinggal di 21 negara berbeda selama 11 tahun. Didapati bahwa kombinasi duduk lama dan tidak aktif secara fisik sangat berbahaya. Hampir sama buruknya dengan merokok.

Hubungan kebiasaan duduk dan kebiasaan merokok?

Kombinasi duduk dan tidak aktif menyumbang 8,8 persen dari semua kematian. Itu mendekati kontribusi merokok sebesar 10,6 persen. Makanya ada istilah "sitting is the new smoking".

Risiko ini karena duduk secara konstan?

Kalau duduknya nonton televisi atau mengetik kemudian keluar sebentar untuk peregangan, ya tidak dalam risiko meninggal lebih cepat.

Mengapa risiko meninggal lebih cepat itu muncul?

Kalau kita duduknya lama maka kolesterol kita akan naik. Kemudian gula darah terganggu. Lalu, bisa terjadi penumpukan lemak di sekitar perut kita yang kesemuanya memudahkan timbulnya stroke dan jantung.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan