FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap, layangkan komentar pedas pada Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang menilai pensiuan ASN membebani negara.
Menurut Yan Harahap, tudingan itu seolah mengkambinghitamkan pensiunan ASN, dari kegagalan pemerintah menstabilkan keuangan negara.
"Mereka yang 'gak becus' mengelola negara, pensiunan ASN pula yang disalahkan," ciutnya di Twitter @YanHarahap, dikutip Jumat (26/8/2022).
Ketimbang menyalahkan, kata Yan Harahap lebih baik pemerintah menghentikan proyek-proyek yang banyak menguras anggaran negara seperti pembangunan Ibu Kota Baru maupun kereta cepat.
"Makanya batalain proyek2 ambisius yang membebankan APBN, jangan dikit2 menyalahkan rakyat," tegas kader Partai Demokrat itu.
Diketahui sebelumnya, Sri Mulyani berencana merubah skema dana pensiunan ASN yang dinilainya membebani keuangan negara.
"Reformasi di bidang pensiun saat ini menjadi sangat penting," ungkapnya dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, 24 Agustus lalu.
Menurut Sri Mulyani, perhitungan dana PNS bersumber dari hasil iuran PNS 4,75% dari gaji yang terkumpul di PT Taspen ditambah dana dari APBN.
Bahkan untuk tingkat TNI dan Polri sendiri demikian, tetap menggunakan skema yang sama.
"Untuk ASN TNI Polri memang mengumpulkan dana di Taspen dan di Asabri tapi untuk pensiunanya mereka tidak pernah membayar, tapi yang bayar APBN," ungkapnya
Sri Mulyani menganggap kondisi seperti itu bisa berdampak dikemudian hari, apa lagi melihat taraf pensiunan ASN yang semakin meningkat.