Hal itulah yang membuat Kamaruddin mengaku heran. Semestinya, data dari dua dokter utusan keluarga Brigadir Joshua, harusnya bisa diakui.
“Kami mengirimkan duta (dokter) dua orang. Ini hasil penguatan mereka,” heran dia.
“‘Mohon maaf, bang, pimpinan kita tidak bisa menerima’,” tutur Kamaruddin menirukan perwira menengah tersebut.
Karena data dua dokter tersebut ditolak, Kamaruddin yakin hasil visum mengikuti hasil otopsi pertama.
“Saya sudah berpikir bergitu, karena ini data yang begitu akurat kok ditolak,” heran dia.
“Maka saya sebarlah ini ke media sosial. Pokoknya masyarakat harus tahu,” sambungnya.
Menurut Kamaruddin, penolakan ini cukup aneh dan ia meyakini ada pengaruh mafia di dalamnya.
“Saya semakin yakin ini pengaruh mafia, terlalu banyak makan uang haram,” ucap Kamaruddin.
“Maka, mulailah saya berpikir kenapa polisi kayak begini?” tandasnya. (pojoksatu/fajar)