FAJAR.CO.ID, BUKITTINGGI - Korban kasus penipuan sapi kurban Iduladha 1443 Hijriah masih berang setelah ditipu oleh seseorang.
Mereka marah lantaran tak jadi menyembelih hewan kurban pada Iduladha lalu dan sampai kini penipu itu belum kunjung tertangkap.
Seorang korban, Edward, mengatakan hingga kini belum ada titik terang terkait keberadaan pelaku yang berinisial ALD.
Pelaku tersebut melakukan penipuan pengadaan hewan kurban dengan nilai kerugian lebih dari Rp 200 juta.
"Kami mendesak dan berharap kasus ini segera terungkap. Pelaku harus cepat ditemukan. Aneh saja, sekaliber dia yang orang biasa sulit sekali ditangkap," katanya.
Edward merupakan Ketua panitia kurban Iduladha alumni SMAN 3 Bukittinggi.
Dia mengalami kerugian lima ekor sapi dari yang dijanjikan pelaku. Sembari menunggu hasil dari pihak kepolisian, Edward terus menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah dan perantau Minang di luar Sumbar untuk melacak keberadaan pelaku.
"Ruang gerak pelaku ini harus dipersempit. Kasus ini tidak main-main. Bayak orang yang dirugikan oleh pelaku. Kami berharap Kapolda Sumbar memperhatikan kasus ini," terangnya.
Ia berharap kepolisian tetap berupaya menemukan pelaku yang belum masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Pengurus musala Baitul Jannah Zulfikri mengaku heran kenapa pihak kepolisian belum menetapkan ALD sebagai DPO.
Dia sangat berharap pelaku segera ditetapkan sebagai DPO agar pihak yang memburunya semakin banyak. "Sampai saat ini sudah 50 hari ALD kabur. Kami masih menunggu kabar baik dari kepolisian," ujarnya.