FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pemerintah menargetkan 60 persen produksi alat kesehatan (alkes) dalam negeri menggunakan komponen lokal.
“Kalau sekarang masih ada beberapa komponen dari luar negeri tidak apa-apa. Tapi kita tidak bisa melakukan ini terlalu lama. Keinginan kita sekitar 50-60 persen alat kesehatan dan obat-obatan dari hulu sampai ke hilir harus dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri,” ujar Menkes, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (29/08/2022).
Budi mengakui, saat ini Alkes di Indonesia baik yang sudah jadi maupun bahan bakunya masih didominasi oleh produk impor.
“Transaksi alkes impor pada periode 2019-2020 mencapai 88 persen dan produk lokal hanya berkisar 12 persen.”
Untuk itu, ia bilang pemerintah melakukan transformasi ketahanan sistem kesehatan yang salah satu fokusnya adalah mendorong pengembangan alat kesehatan produksi dalam negeri, hal ini guna mengurangi ketergantungan produk kesehatan impor.
“Saat pandemi kemarin terasa sekali, cari masker susah, APD (alat pelindung diri) susah. Untuk memastikan adanya kemandirian alat kesehatan dalam negeri, kita melakukan transformasi kesehatan utamanya pilar ketiga yakni transformasi ketahanan sistem kesehatan. Jadi kalau ada pandemi lagi kita tidak bergantung dengan negara lain,” ujarnya.
Melalui transformasi ini, Budi optimistis bahwa secara bertahap Indonesia akan mampu memproduksi alat-alat kesehatan untuk memenuhi kebutuhan nasional.