FAJAR.CO.ID--Mungkin Anda pernah membayangkan bagaimana peswat satu dengan lainnya tidak saling bertabrakan di udara.
Jika dihitung-hitung penerbangan di dunia setiap harinya bisa mencapai 200 ribu lebih. Tidak hanya pesawat komersial, tetapi juga untuk kargo, sewaan, jet pribadi dan penerbangan lainnya.
Tabrakan tidak akan terjadi karena pesawat tersebut memiliki transponder. Alat ini berfungsi sebagai perangkat komunikasi.
Lalu, bagaimana caranya komunikasi berlangsung? Ini dilakukan menggunakan teknologi Automatic Dependent Surveilance-Broadcast (ADS-B).
ADB-S ini kemudian dilacak melalui situs web secara real time. Situs web yang digunakan bernama Flighradar24.
Flightradar24 akan menampilkan informasi mengenai penerbangan mulai dari jalur perbangan, asalndan tujuan, nomor penerbangan, jenis pesawat, posisi, ketinggian, arah hingga kecepatan.
Flightradar24 adalah situs pelacakan yang sangat populer. Ini didirikan di Swedia tahun 2007 silam oleh perusahaan Svenska Resenätverket AB.
Namun, pengakuannya secara global yakni tahun 2010. Saat itu terdapat gunung api Islandia yang meletus.
Akibatnya, ribuan penerbangan harus dihentikan. Hal ini kemudian dilaporkan secara waktu nyata oleh situs Flightradar24.
Bagaimana Flightradar24 Bekerja?
Sistem pengawasan tergantung ADS-B. Sumber ADB-S sebagian besar di darat setiap wilayah pesawat.
Data akan dikirmkan melalu ADSL ke jaringan internet secara real time. Transpondee mengirim sinyal berupa registrasi pesawat, ketinggian, posisi, kecepatan dan sebagainya.