Rencana Kenaikan BBM, Rieke Diahpitaloka ke Jokowi: di Mana Pertanggungjawaban Ratusan Triliun Uang Rakyat

  • Bagikan
Tangkapan Layar. (Instagram)

FAJAR.CO.ID -- Artis yang juga politisi, Rieke Diah Pitaloka, ikut mengkritisi rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Dia menilai kenaikan tersebut terindikasi kuat diputuskan tanpa berbasis data yang akurat dan aktual.

"Pada akhirnya sebenarnya bukan soal BBM naik atau tidak naik (kl ngotot mau naikkan hanya berdasarkan asumsi bukan fakta).. pada akhirnya dimana pertanggungjawaban ratusan triliun uang rakyat (APBN uang rakyat)…kalau indikasi kuatnya diputuskan tanpa berbasis data yang akurat dan aktual….," tulis pemeran Oneng dalam sinetron komedi Bajai Bajuri ini melalui akun instgaramnya, riekediahp.

"barangkali suara ini hanya dianggap angin lalu… @jokowi," tambahnya di status yang sama, dilihat fajar.co.id, Selasa malam (30/8/2022).

Pernyataan yang disertai lampiran gambar rincian anggaran nomenklatur subsidi BBM itu pun mendapat komentar dari warganet. Umumnya, netizen juga heran dengan kebijakan pemerintah dinilai aneh.

"Ibu Anggota Dewan, kami rakyat jelata ini tdk paham ttg itu semua maka itu kami berharap para Wakil Rakyat lah yang memperjuangkan itu semua demi kebaikan dan keberpihakan kepada masyarakat," tulis salah satu netizen.

"Tolong ka Rieke BBM tidak naik aja banyak rakyat jelata yang susah mencari uang,..kadang lansia masih kerja kadang pedagang kecil yang sepi pengunjung kadang banyak pengangguran, pemerintah memeberi subsidi kadang tidak tepat sasaran, sehingga subsidi itu sia sia,sedangkan rakyat jelata yang benar benar membutuhkan tidak mendapatkan..tolong ka Rieka jangan sampai naik biar rakyat jelata tidak makin sengsara kadang saya keluar melihat mereka nagiss..," cuap lainnya.

"Ayo buk nangis2 lagi di jalan seperti dulu," celoteh warganet yang lain.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, subsidi energi sebesar Rp502 triliun pada 2022 setara dengan pembangunan 3.333 rumah sakit (RS).

Hal ini disampaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian Terkait Kebijakan Subsidi BBM di Jakarta, Jumat 26 Agustus 2022.

Hitungan tersebut berasal dari biaya yang dikeluarkan untuk membangun satu rumah sakit kelas menengah senilai Rp150 miliar.

"Kalau Menteri Kesehatan sekarang meminta anggaran supaya kita bisa membangun rumah sakit, ini bisa sampai ke seluruh pelosok," kata Sri Mulyani.

Selain itu, dana jumbo tersebut juga setara dengan pembangunan 227.886 Sekolah Dasar (SD) dengan biaya per SD sebesar Rp2,19 miliar, terutama bagi daerah-daerah yang belum memiliki SD di wilayahnya.

Ia melanjutkan, dana Rp502 triliun di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga setara dengan pembangunan 3.501 ruas tol baru dengan biaya Rp142,8 miliar per kilometer atau setara pula dengan penyelesaian seluruh Tol di Sumatera yang belum tersambung secara penuh. (sam)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan