Ali Ngabalin Debat Panas dengan Panda Nababan, Deolipa Yumara: Jangan Ngoceh-ngoceh Pak!

  • Bagikan
Deolipa Yumara dan Ali Ngabalin

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin dan mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, serta Panda Nababan, berdebat panas dalam program Catatan Demokrasi tvOne soal Perombakan Polri.

Berawal saat pembawa acara program itu menanyakan soal upaya presiden untuk melakukan perombakan besar-besaran terhadap Polri terkait kasus Irjen Ferdy Sambo sebagai momentum emas bagi presiden untuk mengembalikan maruah dari institusi Polri.

Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan, mereka yang hadir sebagai pembicara di program itu bukan sebagai hakim untuk mengadili polisi.

"Hati-hati lho, polisi institusi negara. Jangan sampai terjadi distorsi bapak, jangan kita seenak perutnya berteriak. Bahwa polisi harus melakukan evaluasi secara internal memang iya. Tapi apa kewenangan kita untuk melakukan itu, berikan kepercayaan pada polisi. Orang-orang ini terproses, jangan dibikin begitu, jangan bikin distorsi," tegas Ali Ngabalin.

Pernyataan Ali Ngabalin pun ditimpali Panda Nababan. Mantan anggota Komisi III DPR RI, menjelaskan, apa yang dikemukakan Ali Ngabalin itu terlalu jauh menafsirkan. "Saya bilang ini kesempatan emas buat Presiden dan Kapolri, bukan berarti menghukumi Polri," ujarnya.

Deolipa Yumara pun berusaha memotong ucapan Ali Ngabalin di tengah perdebatan yang memanas itu.

Deolipa Yumara menyebut, Ali Ngabalin kebanyakan bicara,"Kita ini masyarakat Indonesia diwakili Pak Panda, Pak Johnson, kita di sini rasional semua Pak kita tidak ada distorsi, sebentar pak," beber mantan pengacara Bharada E ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan