FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya pertalite dan solar tinggal menunggu keputusan pemerintah. Beredar luas di masyarakat, harga baru BBM bersubsidi tersebut akan berlaku serentak per tanggal 1 September 2022 besok.
Kabar akan berlakunya kenaikan harga BBM subsidi solar dan pertalite ini direspon keras oleh Ketua Fraksi PKS DPRD Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso. Terkait hal ini, kata Andi Hadi, sikap dari PKS sudah jelas memihak ke masyarakat. "PKS kan sudah jelas menolak," kata Ketua Bidang Pembinaan Umat DPW PKS Sulsel ini kepada fajar.co.id, Rabu (31/8/22).
Lebih lanjut Andi Hadi mengatakan bahwa pemerintah harus objektif melihat kondisi ekonomi masyakarat. Ia menilai ekonomi masyarakat saat ini belum pulih begitu normal pasca Covid-19.
"Pemerintah harus melihat realita masyarakatnya, ekonomi belum pulih begitu normal, tiba-tiba BBM naik lagi, makin menyusahkan dan menyengsarakan rakyat," ujar Alumni Universitas Muslim Indonesia.
Menurutnya, kenaikan harga BBM subsidi solar dan pertalite jika betul-betul diputuskan oleh pemerintah. Maka, kebajikan itu kata Andi Hadi tidak pro terhadap rakyat.
"Jelas sekali ini tidak pro terhadap rakyat karena rakyat sendiri tidak pernah ada kenaikan tunjungan, tidak naik gaji. Jadi kebanyakan masyarakat menjerit," tegas Dosen STAI Al-Azhar Gowa.
Selain itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Makassar juga menyebut pemerintah jahat apabila menaikkan hal-hal yang tidak sesuai keinginan masyarakat.
"Bahwasanya ketika pemerintah menaikkan harga-harga yang tidak diinginkan rakyat, itu berarti sudah mencederai hati rakyat," teganya.