Wamendes PDTT Klaim Masyarakat Masih Inginkan Jokowi Capres 2024, Tetapi…

  • Bagikan
Presiden Jokowi saat menghadiri menghadiri kegiatan relawan "Sapu Lidi" yang menggelar konser bertajuk "2024 Satu Komando Ikut Pak Jokowi" di Stadion Gelora 10 November Surabaya. (SETPRES)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi yang juga merupakan Wakil Menteri Desa, menilai bahwa masyarakat Indonesia saat ini kasih menghendaki Presiden Joko Widodo untuk maju sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024.

"Masyarakat Indonesia masih ada yang menginginkan Pak Jokowi capres 2024, masih ada, tetapi Pak Jokowi kemarin sudah katakan tunduk konstitusi," kata Budi pada jumpa pers di Jakarta, Rabu 31 Agustus 2022.

Kata dia, hal ini tercermin dari hasil hasil Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) yang digelar oleh 17 kelompok relawan Jokowi yang digelar di Bandung.

Hasilnya, dari 10 nama calon presiden (capres), di urutan pertama ada Jokowi Widodo (Jokowi) yang mendapatkan suara 1.704 atau 29,79 persen.

Budi menyebut hasil ini sebenarnya tidak luar biasa. Ia menyitir sejumlah survei yang menyebut ada sekitar 30 persen masyarakat yang mendukung Jokowi tiga periode.

Wakil menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamen Desa PDTT) itu berpendapat angka ini tak terlalu besar. Budi menyebut ada kemungkinan pendukung Jokowi tiga periode lebih besar di kantong-kantong suara Jokowi pada Pilpres 2019.

"Di Bandung cuma 29 persen, mungkin di Jawa Tengah bisa 70 persen atau di NTT bisa 90 persen, Bali 95 persen, kita enggak tahu. Itu dinamika di masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Hasil Musra Indonesia pertama menghasilkan sejumlah nama yang berpotensi untuk diusung di Pilpres 2024.

Sebanyak 5.721 peserta Musra Indonesia yang dilibatkan untuk memilih capres dan cawapres.

Hasilnya, untuk calon presiden (capres) di urutan pertama ada Jokowi Widodo (Jokowi) yang mendapatkan suara 1.704 atau 29,79 persen.

Kemudian, disusul Sandiaga Uno sebanyak 968 pemilih atau 16,92 persen.

Ketiga ada Ganjar Pranowo yang mendapatkan suara 921 atau 16,10 persen. Disusul Prabowo Subianto dengan suara 635 atau 11,10 persen.

Di urutan kelima ada Anies Baswedan dengan raihan suara 516 atau 9,02 persen. Sementara itu, Ridwan Kamil berada di urutan keenam dengan suara 296 atau 5,17 persen.

Sedangkan, untuk cawapres hasil Musra Indonesia pertama yang berada di urutan pertama adalah Ridwan Kamil, yakni mendapatkan 2.225 suara atau 38,89 persen.

Kemudian disusul Airlangga Hartarto dengan raihan suara 758 atau 13,25 persen. Ketiga ada Erick Thohir dengan raihan suara 733 atau 12,81 persen.

Nama lainnya adalah Arsjad Rasjid, Puan Maharani, Anies Baswedan hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pelaksanaan Musra Indonesia pertama itu di gelar di Gor Arcamanik Kota Bandung, Jabar, pada Minggu (28/8).

Saat acara Jokowi meminta nama-nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) hasil Musyawarah Rakyat (Musra) dilaporkan kepadanya.

Karena ia ingin mendengarkan suara rakyat terkait pemimpin keinginan rakyat.

“Nanti kalau dalam musra ini sudah ketemu siapa, tolong saya dibisiki,” kata Jokowi dalam Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia I di SOR Arcamanik, Kota Bandung.

Survei Poltracking

Menguatnya Ridwan Kamil pada posisi Cawapres juga terlihat dari hasil sigi terbaru Poltracking Indonesia terkait capres dan cawapres jelang Pilpres 2024.

Hasilnya, Ganjar Pranowo menjadi capres dengan elektabilitas teratas sebesar 26,6 persen dan Ridwan Kamil terkuat di posisi cawapres dengan angka 12,6 persen.(fin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan