ARB juga menyampaikan, keprihatinan Dewan Pembina Partai Golkar terkait kondisi minimnya penghayatan dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat saat ini. Dewan Pembina berharap, Golkar bisa mengambil peran untuk terus menegakkan Pancasila dan UUD 1945.
"Kami menilai masih terdapat jurang yang lebar antara idealitas Pancasila dengan realitas kehidupan kebangsaan dan kenegaraan," ujarnya.
Menurut ARB, ada kesan Pancasila seperti tak diperlukan lagi di era reformasi dengan kemajuan teknologi dan informasi yang demikian pesat. Padahal, menurutnya, Pancasila sebagai dasar negara masih dibutuhkan bagi Bangsa Indonesia.
"Karena Pancasila adalah dasar negara, pandangan hidup, norma dasar, dan kepribadian kita sebagai bangsa Indonesia yang berbeda-beda tapi satu jua atau Bhineka Tunggal Ika," tegas ARB.(rls)