Sebut Kebocoran Data SIM Card Bencana Besar, DPR Tuntut Kominfo Tanggung Jawab

  • Bagikan
Wakil Ketua Fraksi PKS, Sukamta --jpnn

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) harus bertanggung jawab atas kebocoran data pengguna HP di Indonesia.

Sebanyak 1,3 miliar data pribadi pengguna HP di Indonesia bocor. Data yang diduga berasal dari SIM Card itu dijual dengan harga ratusan juta di internet.

Anggota Komisi 1 DPR RI Sukamta menyebut kebocoran data pengguna HP di Indonesia merupakan bencana besar.

“Ya, ini tentu menjadi bencana besar kebocoran data sampai 1,3 miliar. Walaupun kira-kira pengguna mobile phone itu kan 300-an juta,” ucap Sukamta di salah satu stasiun TV swasta, dikutip Pojoksatu.id, Sabtu, 3 September 2022.

Sukamta sependapat dengan pernyataan pakar siber yang menyebut data 1,3 miliar itu bukan berarti 1,3 miliar penduduk, melainkan 325 juta pendaftaran SIM Card.

“Jadi, angka itu cocok dengan data-data Kominfo soal pengguna mobile phone di Indonesia,” jelas Sukamta.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI menduga data bocor itu berasal dari Kementerian Kominfo.

Dugaan Sukamta bukan tanpa alasan, mengingat Kominfo telah mewajibkan pengguna ponsel untuk registrasi kartu SIM sejak 2017.

Saat melakukan registrasi atau registrasi ulang SIM Card, seluruh pelanggan seluler wajib mengirimkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) ke nomor 4444 melalui SMS.

“Registrasi SIM Card itu kan perintah dari pemerintah, peraturan yang dibuat oleh Kementerian Kominfo,” tegas Sukamta.

“Jadi tidak mungki masyarakat itu mendaftar kepada lembaga yang tidak kredibel yang tidak diketahui siapa pengelolanya,” tambah Sukamta.

Maka dari itu, Sukamta meminta agar Kementerian Kominfo bertanggung jawab.

“Karena ini (register SIM Card) perintah dari pemerintah, siapa pun itu harus bertanggung jawab. Dalam hal ini yang memberi perintah adalah Kementerian Kominfo,” tegas Sukamta.

Ia menegaskan DPR sudah pernah mengingatkan agar Kominfo menjaga baik-baik data pengguna HP di Indonseia saat melakukan register.

“Sejak awal dulu kita sudah ingatkan, silahkan buat registrasi karena itu memang perlu, tapi ingat ya soal kebocoran data,” pungkas Sukamta. (pojoksatu/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan