20 Persen APBN Terkunci untuk Subsidi, Pengamat Nilai Langkah Pemerintah Naikan BBM Sudah Tepat

  • Bagikan
Ilustrasi -- Petugas mengisi BBM di SPBU (Pertamina)

Apalagi Pemerintah Indonesia memiliki target bisa melakukan 30 persen reduksi emisi karbon untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat. “Jika APBN terus terkunci hanya untuk memberikan subsidi BBM, maka upaya mereduksi emisi itu akan sulit tercapai,” jelasnya.

Diungkapkan Imron, Indonesia memiliki potensi pemanfaatan energi baru terbarukan yang melimpah, sehingga efisiensi APBN sudah seharusnya dilakukan dengan memberlakukan penyesuaian harga BBM.

“Momentum strategis ini harus dimanfaatkan untuk mengalihkan atau setidak-tidaknya membaurkannya dengan energi terbarukan, menuju pada secara total menggunakan energi baru dan terbarukan," ungkapnya.

"Indonesia bisa sekali (memanfaatkan energi bersih) karena tenaga listrik, air, dan surya melimpah sepanjang tahun. Kita memanfaatkan momentum ini untuk mempersiapkan sumber daya manusia juga. Gas bumi kita juga praktis melimpah, namun selama ini tidak dimanfaatkan karena terbuai dengan subsidi," tambahnya.

Imron Cotan mengaku bahwa upaya penyesuaian harga BBM bersubsidi dilakukan demi bisa menghadirkan keadilan di tengah-tengah masyarakat, sehingga sudah sepatutnya rakyat memberikan apresiasi dan mendukung sepenuhnya kebijakan tersebut.

"Jadi mari kita tunjukkan kesatuan dan persatuan bangsa karena tujuan dari pemerintah itu menghadirkan keadilan di tengah-tengah masyarakat. Subsidi itu tidak lagi semata-mata pada komoditas, tapi kepada masyarakat yang membutuhkan. Maka, kita harusnya mengapresiasi daripada harus melawan kebijakan tersebut," tandasnya. (zak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan