FAJAR.CO.ID -- Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial tambahan kepada masyarakat sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM sebesar Rp24,17 triliun.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi melalui akun twitternya, @jokowi, dilihat fajar.co.id, Minggu (4/9/2022).
"Saya berharap agar bantuan sosial ini dapat meringankan beban masyarakat yang dihadapkan pada tekanan berbagai kenaikan harga," tulis akun tersebut pada postingan yang sama.
Sebanyak Rp12,4 triliun akan disalurkan berupa bantuan sosial sebesar Rp150 ribu yang dibayarkan 4 kali kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat. Lalu, Rp9,6 triliun disalurkan kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan, masing-masing Rp600 ribu.
Selanjutnya, pemerintah daerah akan menggunakan anggaran 2% dari dana transfer umum yaitu Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil dalam bentuk subsidi transportasi. Dana Rp2,17 triliun ini disalurkan untuk membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, sampai nelayan.
Terkait pengumuman bantuan melalui akun resmi Presiden Jokowi itu, warganet pun ramai memberikan komentar. Umumnya mereka menyesalkan kenaikan BBM yang dilanjut dengan bantuan langsung tunai (BLT).
"Ga sadar2 ye kalo BLT tu rawan dislewengin," tulis salah satu netizen, membalas cuitan Presiden.
Ada pula yang mengingatkan Jokowi terkait pernyataannya yang tidak setuju BLT dan BLSM saat maju Capres pada 2014. "Lain dulu Lain Sekarang…," tulis warganet itu.
"Ini baru BLT pak, negara lain, ngk ada yg kasih BLT 600.000 untuk empat bulan. Kere amat ini negara," tulis netizen lainnya sembari membagikan gambar data BLT dari Presiden Rusia yang tembus angka Rp2,5 juta.