FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berlangsung di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (5/9).
Massa bertambah banyak mengepung patung kuda itu setelah Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) beraksi terlebih dahulu.
Ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) turut menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM.
PMII membawa sejumlah poster yang berisi curhat terkait harga BBM naik. Ada yang bertuliskan “BBM naik, ngapel jadi sulit”, “Solar naik, pertamax naik, pertalite naik, yang turun hanya air mata”, dan “BBM naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali”.
Ketua Umum Pengurus Besar PMII, Abdullah Syukri menuturkan ada empat tuntutan yang dibawa dalam demonstrasi.
"Kami Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bersikap, menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi," kata Syukri.
PMII juga mendesak pemerintah lebih serius memberantas mafia BBM dan menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
"Keempat, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi," ujar Syukri.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) hari ini, Sabtu (3/9) lalu.
"Pemerintah sudah berusaha sekuat tenaga untuk melindungi masyarakat dengan subsidi. Keputusan dalam situasi sulit ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM," ungkap Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Sabtu. (jpnn/fajar)