Vivo Ditegur Dirjen ESDM Gara-gara Jual BBM Murah, Anthony Budiawan Langsung Sentil KPK

  • Bagikan
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan/Net

"Perintahkan Vivo naikkan harga merupakan kebijakan tidak masuk akal, merugikan keuangan rakyat untuk memberi keuntungan kepada Vivo: transfer uang rakyat kepada pengusaha SPBU," ungkap Anthony.

"Kenapa? Siapa diuntungkan kalau Vivo untung? Apakah ada KKN? KPK masih ada?," lanjutnya.

Bagi Anthony Budiawan, harusnya kehadiran Vivo yang menjual BBM murah bisa menekan subsidi terhadap Pertalite (BBM bersubsidi).

"Kalau pertalite Rp10.000/liter masih subsidi, pemerintah harusnya senang masyarakat beli BBM dari SPBU lainnya: subsidi pertalite berkurang," imbuh Anthony.

"Perintahkan Vivo naikkan harga, indikasi Pertamina mau dongkrak penjualan pertalite: Rp10.000/liter untung besar?," herannya.

Dirjen ESDM 'Tegur' Vivo

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan pihak Vivo akan segera menyesuaikan harga BBM murah di Indonesia.

"Iya, saya sudah ada komunikasi dengan ditjen migasnya. Nanti mereka menyesuaikanlah," ujar Tutuka ke awak media.

"Harganya berapa tetap dari mereka tapi mereka akan menyesuaikan dengan kondisi saat ini," lanjutnya.

Bagi Tutuka Ariadji, diharapkan Vivo bisa menyesuaikan harga pasca pemerintah menaikkan harga Pertalite per 3 September 2022.

"Dengan adanya penyesuaian harga Pertalite, Vivo akan menyesuaikan harganya segera," terang Tutuka.

Tutuk Ariadji menerangkan kalau harga BBM Vivo yang turun di tengah kenaikan harga BBM Pertamina disebabkan oleh niat Vivo yang ingin menghabiskan stok bahan bakar jenis Ron-89 mereka, yakni Revvo 89.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan