Densus 88 Antiteror Tangkap Terduga Teroris di Lumajang, Tetangga Ungkap Ini

  • Bagikan
Densus 88 Antieror menangkap seorang terduga teroris berinisial F dari sebuah rumah di Dusun Banjarejo, Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang. (Jawa Pos Radar Jember)

FAJAR.CO.ID, LUMAJANG -- Rumah berpagar kuning itu sepintas tak ubahnya dengan rumah warga lainnya. Biasa, khas bangunan di sebuah pedesaan. Dekat lokasi bencana erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Tidak jauh dari relokasi pengungsi di Bumi Semeru Damai (BSD) Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.

Salah satu yang membedakan dengan rumah sekitarnya adalah tulisan ini: Rumah Dijual (di bawahnya ada nomor telepon). Tulisan banner kuning-merah itu tertempel di pagar. Tidak seberapa besar. Namun, cukup mencolok.

Siapa sangka, Selasa (6/9) dari rumah tersebut Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga jaringan teroris. Sejak pagi, sejumlah petugas sudah memadati jalanan sekitar rumah yang masuk Dusun Banjarrejo, Sejumlah mobil hitam juga tampak terparkir di sekitar lokasi. Lokasi rumah itu juga tidak jauh dari gedung SMPN 5 Candipuro.

Ani, salah seorang warga setempat, menceritakan, orang yang tinggal di rumah tersebut merupakan relawan. Sebelumnya, yang bersangkutan terlibat dalam penanganan erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu. Namun, setelah sebagian besar korban erupsi mulai menempati BSD, lelaki itu berserta keluarganya mengontrak salah satu rumah. Bertetanggaan dengan rumah Ani.

“Saya kurang tahu orang mana. Sejak tinggal di rumah itu jarang berinteraksi dengan warga. Cenderung berdiam diri di dalam rumah. Padahal umumnya orang tinggal di desa itu kenal dengan tetangganya. Lalu tiba-tiba barusan didatangi beberapa polisi dan langsung dibawa,” katanya seperti dikutip Jawa Pos Radar Jember.

Selama Densus 88 menggeledah rumah hingga membawa terduga teroris, tidak banyak warga setempat yang berani mendekat. Apalagi beberapa anggota Densus 88 berjaga-jaga di beberapa titik. Lalu, sekitar pukul 11.40 WIB, sejumlah mobil hitam itu akhirnya pergi meninggalkan lokasi. Satu orang dari rumah itu ikut dibawa serta.

Informasi yang dihimpun, lelaki terduga teroris itu berinisial F. Kabarnya, F bukan berasal dari Jawa Timur, melainkan dari Pulau Dewata. Dia baru menempati rumah kontrakan yang jauh berada di pinggiran Lumajang itu sekitar 4 bulan terakhir.

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan belum bisa menjelaskan kronologi penangkapan terduga teroris tersebut. Dia menegaskan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan mengenai penyebab penangkapan itu terjadi. Namun, informasinya memang ada satu orang yang diamankan karena diduga terlibat jaringan teroris.

Untuk diketahui, sebelumnya pada pertengahan bulan lalu (16/8), tim Densus88 Antiteror Polri juga menangkap lima terduga teroris di sejumlah tempat. Yakni, wilayah DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Jambi. Mereka berasal dari jaringan berbeda.

Di wilayah DKI Jakarta ada dua orang yang ditangkap. Yakni, AS yang memiliki keterlibatan hubungan internasional dengan Jamaah Islamiah (JI) dan EF terlibat sebagai koordinator daerah teritorial kelompok teroris JI di wilayah Jabodetabek.

Selanjutnya, satu tersangka terorisme ditangkap di wilayah Sumatera Selatan berinisial WH. Keterlibatannya sebagai pemilik akun Basyira Media, pendukung kelompok teroris Anshor Daulah (AD).

Lalu, di wilayah Jambi ada dua pelaku masing-masing inisial MR dan DS. Keduanya, terlibat tindak pidana terorisme memfasilitasi camp uzlah di Jambi dan Aceh, yang terafiliasi dengan Anshor Daulah (AD).

Nah, besar kemugkinan satu terduga teroris yang ditangkap di Lumajang, Jawa Timur, tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan sebelumnya. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan