Dudung Abdurrachman Digadang-gadang Wapres dan Andika Perkasa Capres, Connie: Ini Berbahaya

  • Bagikan
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurrachman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11/2021). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie memiliki saran untuk Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Menurut Connie, dua tentara yang digunjingkan tak harmonis itu harus segera bertemu untuk menyelesaikan persoalan yang berkembang.

"Percepat mendudukkan dan membuka masalah utama antara Panglima TNI dengan KSAD yang terus-menerus terjadi dalam empat periode terakhir ini," kata Connie kepada JPNN.com, Selasa (6/9).

Akademisi yang ikut merancang strategi pertahanan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu meyakini persoalan antara Jenderal Andika dengan Jenderal Dudung bisa diselesaikan.

"Kali ini seharusnya lebih mudah karena sesama AD (Angkatan Darat). Panglima dari AD, KSAD dari AD," tutur Connie.

Penulis buku Defending Indonesia itu juga meminta elite politik di Indonesia tidak menarik-narik perwira tinggi (pati) aktif TNI, termasuk Jenderal Andika dan Jenderal Dudung, ke ranah politik.

"Pak Dudung digadang-gadang jadi wapres, Pak Andika jadi capres, keduanya masih aktif. Ini berbahaya untuk kohesi dan integrasi TNI," ujar Connie.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menduga hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tidak harmonis.

Politikus PDI Perjuangan itu menyebut ketidakharmonisan tersebur sudah menjadi rahasia umum.

Sebagai contoh, Jenderal Dudung tidak hadir dalam rapat kerja Komisi I DPR dengan Panglima TNI Jenderal Andika pada Senin lalu (5/9).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan