FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Duta Besar RI untuk Polandia, Peter F Gontha mengatakan, perhelatan Formula E disinyalir akan dialihkan ke Singapura karena Indonesia dianggap terlalu meributkan terus event balap mobil listrik tersebut.
“Info A1 media international: Singapore akan mengambil alih perhelatan balapan mobil FORMULA-E,” kata Peter melalui akun twitter miliknya.
Bahkan, ungkapnya, Singapura telah menandatangani perjanjian dengan Formula E Operation (FEO) selama 10 tahun. Peter terlihat geram, karena event internasional yang pernah sukses digelar di Jakarta harus dialihkan ke Singapura.
“Dan manandatangani perjanjian 10 tahun dengan FEO, gara-gara Indonesia ribut mengenai Formula E bulan lalu. Marilah kita ribut terus agar semua dilakukan di Singapore aja!,” katanya.
Bahkan sebelumnya, Insititute for Development of Economic and Finance atau Indef memperkirakan penyelenggaran balap mobil listrik Formula E 2022 memberikan dampak ekonomi dengan nilai total Rp 2,638 triliun bagi DKI Jakarta. Atau dengan kata lain berkontribusi 0,08 persen pada pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta 2022.
“Artinya untuk ekonomi Jakarta akan menambah potensinya sebesar Rp2,63 triliun terhadap kegiatan ekonomi Jakarta baik itu pelakunya UKM (selama) setahun, jangka pendek,” ujar Kepala Pusat Makro dan Keuangan Indef Rizal Taufikurahman dalam diskusi publik virtual, beberapa waktu lalu.
Bahkan sebelumnya, hasil riset dan survei lembaga riset independen dan otonom, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), dampak ekonomi yang didapatkan Jakarta Rp 2,638 triliun.
Merespons hal itu, Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef, M Rizal Taufikurahman, menyatakan, itu merupakan potensi yang bisa didapatkan Jakarta dalam satu tahun ini dari ajang tersebut.
Total itu berdasarkan hasil dari dampak tambahan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Rp 2,041 triliun dan dampak ekonomi langsung Rp 597 miliar. Artinya, untuk ekonomi Jakarta akan menambah potensinya sebesar Rp 2,638 terhadap ekonomi Jakarta.
“Setahun jangka pendek. Jadi Rp 2,6 triliun itu sebenarnya penjumlahan dari ekonomi langsung dan nilai tambah yang dibuat (create) dari kegiatan itu (Formula E),” jelasnya kepada awak media, dalam diskusi publik Dampak Penyelenggaraan Jakarta E Prix 2022, di Jakarta (23/6).
Sementara dampak ekonomi langsung Formula E terdiri dari masuknya biaya dari beberapa aspek, pertama alokasi capital expenditure (capex) Rp 213 miliar, alokasi operating expense (opex) Rp 112 miliar, commitment fee event Jakarta E-Prix Rp 216 miliar, pembelian tiket plus pengeluaran pengunjung Rp 52,04 miliar, transaksi pengunjung UMKM Rp 4,54 miliar.
Untuk diketahui, total dampak ekonomi langsung sebesar Rp 597 miliar merupakan masuknya uang untuk ekonomi Jakarta selama ajang Formula E, mulai dari persiapan infrastruktur hingga acara berlangsung.
“Saya kira tadi dampak dari ekonomi langsung kami dapatkan dari komponen yang kami sebutkan, besarannya khususnya kami dapat dari sumber. Bahwa yang perhitungan kami itu sebenarnya hanya UMKM, pengeluaran pengunjung dan juga tiket plus,” ujarnya.
Rizal juga menjelaskan, analisis mengenai dampak ekonomi Formula E terhadap ekonomi Jakarta menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder.
Tidak hanya melakukan riset, pihaknya juga membuat survei kepuasan pengunjung terhadap ajang Formula E. Survei itu diambil dari responden 1.555 orang.
Sebagai informasi, Formula E Jakarta 2022 telah berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC). Indonesia baru pertama kalinya menggelar kejuaraan dunia Formula E.
Diketahui, hari ini, Anies Baswedan memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani pemeriksaan terkait penyelenggaraan Formula E Jakarta. Anies tiba sekitar pukul 09.26 WIB. Dia yang berseragam dinas kemeja putih itu langsung masuk ke dalam gedung dan hanya melemparkan senyum sambil mengucapkan terima kasih ke arah wartawan.
Perhelatan Formula E di Jakarta yang diinisiasi Anies mendorong KPK untuk melakukan panggilan permintaan keterangan kepada sejumlah pihak. Anies sendiri telah dua kali menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK. Lainnya, KPK telah memanggil Ketua DPRD DKI, Anggota Komisi E DPRD DKI, Direksi PT Jakarta Propertindo, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga serta lainnya. (jpg/fajar)