Green Leadership Indonesia Angkatan Kedua, Dukung Generasi MudaMenjadi Pemimpin Hijau

  • Bagikan
Green Leadership Indonesia

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pendidikan Green Leadersip Indonesia angkatan ke-2 masih dibuka sampai 9 September 2022 untuk kaum muda yang berusia 18-27 tahun. Program pendidikan ini akan dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya pada tanggal 17 September 2022 dan akan berlangsung selama 6 bulan secara daring.

Para wisudawan nantinya akan mendapatkan sertifikat, jejaring muda dari seluruh Indonesia, platform untuk menyuarakan isu-isu seputar keadilan sosial dan lingkungan di daerah masing-masing, serta kesempatan berdialog dengan tokoh-tokoh nasional.

Berangkat dari kekhawatiran tentang bencana lingkungan yang terus terjadi dari waktu ke waktu, serta perubahan iklim yang menyebabkan bencana lebih dahsyat bagi penghuni planet bumi menghantarkan para inisiator pada satu pilihan, yaitu meningkatkan partisipasi aktif semua kalangan dalam agenda penyelamatan lingkungan hidup demi kepentingan antar generasi.

Oleh karena itu, Institut Hijau Indonesia didukung oleh WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), KNTI (Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia), HuMa  (Perkumpulan untuk Pembaruan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis), serta KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), menyelenggarakan pendidikan ini bagi kaum muda secara lebih sistematis dan meluas.

Kolaborasi ini memiliki tujuan besar, yaitu agar semua segmen dalam masyarakat memiliki calon pemimpin yang punya perspektif "green" serta keberpihakan nyata bagi penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup.

Para peserta didik nantinya akan ditemani oleh para pemimpin, dari akademisi, praktisi, aktivis, Gubernur hingga Menteri yang memiliki rekam jejak panjang dalam bidang masing-masing, serta alumni dari angkatan yang sebelumnya.

Beberapa tokoh tersebut termasuk Mantan Kedua Mahkamah Konstitutsi dan Anggota DPD RI, Jimly Asshiddiqie, Guru Besar IPDN dan Dirjen Otda Kemendagri (2010-2014) Djohermansyah Djohan, Ahli Hukum Tata Negara serta pelopor pendirian Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) Bivitri Susanti, Aktivis lingkungan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Siti Maimunah, dan masih banyak lagi.

Calon peserta hanya perlu mengisi data diri serta mengikutsertakan esai 500-750 kata melalui tautan s.id/daftarGLI.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan