PKB Perlu Gelar Muktamar untuk Usung Muhaimin Iskandar Jadi Cawapres Dampingi Prabowo

  • Bagikan
Bendera PKB. Ilustrasi Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jelang Pilpres 2024, berbagai manuver partai politik sudah mulai terlihat bergerilya di permukaan.

Mulai dari Partai Gerindra yang telah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kemudian Prabowo juga dikabarkan melirik Puan Maharani untuk mendampinginya dalam Pilpres 2024.

Hal itu diungkap saat keduanya bertemu di Hambalang, Bogor, Minggu (4/9/2022). Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, juga membuka peluang untuk berduet sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024.

Nama Muhaimin Iskandar dikabarkan ikut bersaing dengan Puan Maharani untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.

Terkait kabar tersebut, Gus Muhaimin menjelaskan bahwa dirinya diusung menjadi Capres dari PKB atas dasar keputusan Muktamar. Dan jika namanya diusung kembali menjadi Cawapres untuk mendampingi Prabowo, PKB perlu melakukan muktamar kembali.

"Jadi keputusan saya nyapres ini keputusan Muktamar. Keputusan Muktamar harus jadi capres, nanti kalau ada perubahan menjadi cawapres biasanya harus muktamar lagi, mengundang seluruh cabang dan DPW untuk mendiskusikan," ujar Cak Imin, Rabu (7/9/2022).

Muhaimin ibaratkan pesta demokrasi dengan rangkaian percintaan. Ketita PKB tampil mesra dengan Gerindra, namun ada partai lain yang meliriknya untuk menggoda, itu sebuah hal yang biasa terjadi.

"Ibaratnya gini, pernikahan itu ketika kita mendaftarkan di KPU, sekarang ini adalah pacaran dan lamaran kira-kira gitulah. Nah ketika kita lagi pacaran ada yang goda-godain, ya biasalah itu," ujar Muhaimin. (riki/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan