Tahun ini, Pemkot menyerahkan ke pihak ketiga untuk mengelola event tahunan F8. Meski demikian, OPD harus ikut menyukseskan pesta rakyat ini.
Salah seorang ASN menyebut, jauh hari OPD diminta untuk turut mempersiapkan Makassar International Eight Festival and Forum (F8). Bahkan sampai pihak kelurahan pun harus ada sumbangsihnya.
"Begitu mi. Pak Wali yang minta semua (OPD) harus terlibat," ucap salah seorang ASN yang enggan disebut namanya.
Pantauan FAJAR, beberapa OPD menjalankan tugasnya masing-masing. Ada yang harus menyiapkan bunga beserta potnya memperindah sudut-sudut lokasi. Ada juga yang melakukan pembenahan dan pembersihan di sepanjang Anjungan Pantai Losari.
Sementara itu, salah seorang pedagang pisang epe, Nur mengaku pihak pengelola memintanya tidak berjualan nyaris selama sebulan.
"Sudah diliburkan hampir satu bulan. Kita tidak kerja, (disuruh) istirahat kasihan," ungkapnya.
Selain itu, dirinya bersama seluruh pedagang di F8 dimintai uang hingga Rp1,5 juta untuk berdagang di dalam kawasan selama lima hari event tersebut.
"Kita dimintai uang Rp1,5 juta. Itupun pedagang pisang epe pakai tempatnya sendiri yang selama ini dipakai berjualan," sambung Nur.
Setidaknya pengelola mencapat ada 200 pedagang dalam kawasan Anjungan Pantai Losari. Namun hanya 42 pedagang yang menyanggupi untuk membayar uang yang ditagihkan tersebut.
Sebagian besar pedagang kecil terpaksa tidak berdagang. Atau harus ikut ke orang-orang yang sudah membayar hanya untuk bisa menyambung hidup.
Adapula beberapa yang tetap berdagang namun di luar kawasan Pantai Losari. "Banyak. Bukan cuma pedagang pisang epe, ada juga pedagang asongan," terang Nur.