FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Video Assistant Referee atau VAR sudah lama digunakan di sepakbola khususnya Eropa. CEO PSM Munafri Arifuddin sarankan penggunaan VAR di Liga 1.
Alasan dirinya sangat ingin VAR digunakan di Indonesia, karena wasit di nilai banyak mengambil keputusan-keputusan yang keliru.
Salah satunya di laga PSM Makassar menghadapi Persik Kediri 2 September 2022 di Stadion Brawijaya, Kediri.
Dimana Pasukan Ramang merasa sangat dirugikan dalam pertandingan tersebut sering di rugikan oleh wasit.
“VAR itu penting tapi ada yang bilang mahal dan sebagai, saya bilang kalau mau mencapai meningkatkan kualitas harus di usahakan dulu,”Kata Munafri Arifuddin di sesi latihan PSM, Selasa (6/9).
Harga Var sendiri menurut Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh mencapai harga 80 miliar per lapangan.
Akan tetapi, hal ini dirasa sangat perlu untuk meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia.
“Usahakan dulu kalau tidak di coba-coba seperti apa efek,”imbuhnya
“Dulu kita juga sudah pernah coba paki wasit asing jadi apa salahnya kalau kita coba pake VAR,”lanjutnya.
Selain itu dirinya mengaku merasakan hal berbeda ketika berlaga di AFC dan Liga 1 memiliki perbedaan yang signifikan.
“Coba kita lihat AFC ada kepercayaan terhadap wasit, kita lihat disini (Liga 1) baru kita lihat wasitnya aduh,”ungkapnya.
Dirinya merasa lebih percaya kepada wasit pada saat berlaga di AFC karena melihat dari segi kualitas yang tentu memiliki perbedaan yang sangat jauh.
Menurutnya ini menjadi pekerjaan dari Federasi yang benar-benar harus dibenahi agar kualitas dari Liga 1 bisa meningkat.
