FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pelaku UMKM yang turut memeriahkan Perhelatan Makassar International Eight Festival and Forum atau yang populer dengan sebutan Makassar F8 mengaku kecewa.
Pasalnya, ada beberapa hal yang ia dapati tidak sesuai dengan hasil perjanjian dengan panitia F8.
“Pejanjiannya tidak sesuai dengan technical meeting. Kita sudah turuti mi aturannya panitia cuman mereka tidak memberikan feedback yang baik kepada kami” kata Marwa Fajar.co.id, Rabu malam, (7/9/2022).
Padahal para pelaku UMKM ini telah membayar secara cash uang pendaftaran tenant sebesar Rp5.000.000.
Beberapa hal yang dikeluhkan diantaranya adalah daya listrik yang pasang surut membuat lemari pendingin sulit difungsikan.
“Mungkin ada beberapa tenant-tenant yang mungkin baik-baik saja ji listriknya tapi kami-kami yang perlu ki listrik, kayak memang jualannya butuhki listrik jadi terganggu,” ucapnya.
Marwa mengaku, bahan makanannya banyak yang rusak akibat lemari pendingin tak berfungsi dengan baik.
Akibat bahan makanan yang rusak ini, dia mengaku rugi sekitar ratusan ribu di hari pertama pembukaan F8.
“Rata-rata yang pakai kulkas yang mengeluh. Karena dayanya naik turun. Jadi kulkas ku nda dingin. Jadi barang-barang begitu mi. Banyak terbuang bahannya, karena rusakmi tidak bisa saya jual. Hari pertama rugi,” sebutnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan penjaga tenant di F8, Asis.
Selain listrik, dia juga mengeluhkan soal pintu disana. Dia mengaku kewalahan karena drop barang terlalu jauh.
“Dibilang dekat ji nanti drop barangnya. Tapi tidak bisa parkir mobil, ternyata mobil masuk pun tidak bisa jadi kami jauh untuk drop barang,” jelasnya.