FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Direktur Utama PT F8 Sofyan Setyawan angkat bicara ihwal Pelaku UMKM kuliner yang turut serta memasangkan tenant di F8 mengaku rugi di hari pertama perhelatan.
Menurutnya, setiap event yang digelar pasti selalu ada celah. Tidak mungkin 100 persen tanpa kekurangan.
“Dalam rangka menyelenggarakan event, tidak mungkin semuanya 100 persen sempurna. Tidak, masih ada kendala dan kami juga berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menghadapi kendala itu,” ucapnya dalam, Kamis (8/9/2022).
Sejauh ini, kata dia, tidak ada masalah yang cukup signifikan yang kemudian menjadi komplain besar. Semua bisa dikomunikasikan.
Dia menegaskan, daya listrik yang naik turun itu bisa segera diatasi. Begitu pun antisipasi kejadian hal yang serupa terjadi.
“Kami sudah antisipasi. Begitu kejadiannya langsung kita tindaklanjuti, makanya setelah kejadian itu tidak ada lagi kejadian lain. Semuanya sudah klir,” pungkasnya.
Di sisi lain, pendapatan di hari pertama kata Wawan-sapaannya, menyebut panitia belum melakukan rekap.
Pada intinya kata dia, 24.050 orang yang masuk di F8. Setengah diantaranya 12 ribu adalah undangan dan dari Ketua RT/RW. Berarti tiket masuk 12 ribuan. 12 ribu kali Rp5 ribu sekitar Rp60 juta khusus dari tiket.
Sebelumnya diberitakan, Pelaku UMKM yang turut memeriahkan Perhelatan F8 mengaku kecewa.
Pasalnya, ada beberapa hal yang ia dapati tidak sesuai dengan hasil perjanjian dengan panitia F8.
“Pejanjiannya tidak sesuai dengan technical meeting. Kita sudah turuti mi aturannya panitia cuman mereka tidak memberikan feedback yang baik kepada kami” kata salah satu pengelola Tenant, Marwa Fajar.co.id, Rabu malam (7/9/2022).
Padahal para pelaku UMKM ini telah membayar secara cash uang pendaftaran tenant sebesar Rp5.000.000.
Beberapa hal yang dikeluhkan diantaranya adalah daya listrik yang naik turun membuat lemari pendingin sulit difungsikan.
“Mungkin ada beberapa tenant-tenant yang mungkin baik-baik saja ji listriknya tapi kami-kami yang perlu ki listrik, kayak memang jualannya butuhki listrik jadi terganggu,” ucapnya.
Marwa mengaku, bahan makanannya banyak yang rusak akibat lemari pendingin tak berfungsi dengan baik.
Akibat bahan makanan yang rusak ini, dia mengaku rugi sekitar ratusan ribu di hari pertama pembukaan F8.
“Rata-rata yang pakai kulkas yang mengeluh. Karena dayanya naik turun. Jadi kulkas ku nda dingin. Jadi barang-barang begitu mi. Banyak terbuang bahannya, karena rusakmi tidak bisa saya jual. Hari pertama rugi,” sebutnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan penjaga tenant di F8, Asis.
Selain listrik, dia juga mengeluhkan soal pintu disana. Dia mengaku kewalahan karena drop barang terlalu jauh.
“Dibilang dekat ji nanti drop barangnya. Tapi tidak bisa parkir mobil, ternyata mobil masuk pun tidak bisa jadi kami jauh untuk drop barang,” jelasnya.
Asis mengatakan, dirinya dan beberapa rekan sesama penjaga tenant telah melaporkan keluhan itu. Namun masih dijanji hingga besok akan diperbaiki.
”Janjinya sih besok mau diperbaiki tapi kita lihat besok bagaimana,” pungkas Asis.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan, Makassar F8 adalah muara ekonomi, muara industri kreatif, termasuk para UMKM.
“Tidak lengkap event internasional tanpa kebermanfaatan bagi UMKM kita, makanya setiap tahun kita beri ruang termasuk tahun ini,” ungkapnya, Rabu (31/8/2022) lalu dalam keterangan tertulis yang diterima.
Ada sekitar 200 tenant UMKM produk dan kuliner yang ada di Makassar F8.
F8 ini akan berlangsung hingga 11 September mendatang. (selfi/fajar)