FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Badan Anggaran (Banggar) DPRD Makassar mengaku bingung anggaran yang digunakan Pemkot untuk perhelatan F8 tahun ini, asalnya dari mana.
Ketua Banggar DPRD Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA) menyebut, anggaran F8 tidak masuk dalam APBD 2022.
"Seingat saja, tidak ada (anggaran F8). Karena saat itu (pada pembahasan APBD 2022), masih dalam kondisi pandemi Covid-19," terang ARA, Kamis, 8 September.
"Apakah (anggaran F8) itu dari APBD atau tidak, saya belum cek pastinya. Yang tahu pasti itu Dinas Pariwisata, dan Dinas Kebudayaan bersama OPD-OPD lainnya," sambung Wakil Ketua DPRD Makassar itu.
Pengamat Pemerintahan, Hasrullah mengatakan, dewan seharusnya tahu asal muasal anggaran F8. Sebab anggaran Rp8 miliar itu terbilang besar. Belum lagi, tidak ada tender yang dilakukan jika memang anggaran besar tersebut dari APBD Makassar 2022.
Hasrullah juga meminta agar APH mengusut itu untuk mengungkap anggaran F8 tersebut, jika memang menggunakan uang negara.
"Saya rasa Danny (Wali Kota Makassar) ini perlu diperiksa KPK. Dari mana uang Rp8 miliar itu? Termasuk anggaran Rp8 miliar untuk PKK, untuk apa sebesar itu," tandas Dosen FISIP Unhas ini.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang dikonfirmasi terpisah, enggan membahas mengenai anggaran yang digunakan untuk perhelatan F8 tahun ini.
Diketahui, Pemkot menyerahkan pengelolaan F8 tahun ini ke pihak swasta. Dalam hal ini PT F8 yang untuk pertama kalinya membebankan tiket masuk kepada pada pengunjung.
Direktur Keuangan F8, Muh Hilmy Zaky sebelumnya mengaku menggunakan anggaran sebesar Rp8 miliar untuk mewujudkan F8. Hanya saja, ketika dicecar lebih jauh asal anggaran tersebut, ia tidak menjawabnya. (mum-an/yuk/fajar)