FAJAR.CO.ID -- Media sosial diramaikan dengan video sejumlah pengendara motor yang terjatuh saat memasuki kawasan Kota Tua, Jakarta.
Peristiwa itu pun ramai dimainkan sejumlah pegiat media sosial, terutama bagi buzzer yang doyan memojokkan Anies Baswedan.
"Hallo Pak @aniesbaswedan kawasan kota tua anda sdh resmikan, kenapa pengendara pada berjatuhan disana pak.. Itu jalan nya pakai Aspal atau pakai keramik pak 😁😁," tulis pemilik akun @PiakRaden.
Menanggapi hal itu, pengguna media sosial lainnya menyampaikan fakta terkait peruntukan lokasi yang disebut kawasan rendah emisi itu.
"Loh motor kan ndak boleh masuk LEZ kotatua? Ya karena itu kawasan rendah emisi, ya pavingnya diganti utk ramah pejalan dan BUKAN untuk ramah penghasil polusi," tulis akun @elis-jkt.
"Ini berarti kalian melanggar aturan lalin dgn maksa masuk kawasan rendah emisi yg tertutup utk kend bermotor selain TJ?," sambungnya, di status yang sama, dilihat fajar.co.id, Jumat malam (9/9/2022).
"Biar aja jatuh, sudah tahu bukan jalan buat kendaraan masih aja nyerobot. Pada kebiasaan, muter dikit kaga mau. Atau memang sengaja kali ye, mau framing kaya mobil si anu yg kejeblos lobang resapan," timpal akun @iyo_azza.
Untuk diketahui, pada 2019 lalu, Direktur Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin mengatakan bahwa sepeda motor masih menjadi penyumbang polusi udara terbesar di Jakarta dengan angka 45 persen.
Dalam diskusi mengenai dampak BBM kualitas rendah bagi lingkungan yang diselenggarakan YLKI di Jakarta, Selasa (18/11), Ahmad menjelaskan posisi kedua ditempati oleh bus dengan 21 persen.
Untuk truk menyumbang 18 persen dan mobil pribadi 14 persen, sisanya disumbangkan mobil diesel untuk berdampak polusi udara Jakarta. Ia mengatakan hal tersebut dikarenakan masih banyak motor yang menggunakan BBM ber-oktan rendah sehingga emisi gas buangnya masih buruk.
Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta harga bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan lebih terjangkau bagi masyarakat. (sam-jpg)