Pemimpinmu Zalim? Ini Doa yang Pas Untuknya

  • Bagikan
Ilustrasi. (int)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Masyarakat Indonesia sedang diramaikan dengan pembicaraan harga BBM yang merangkak naik. Khusus Pertalite, yang paling banyak dipakai masyarakat menengah ke bawah, dari harga Rp7.650 menjadi Rp10.000.

Meskipun pada satu pekan terakhir, tanpa jeda para mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia turun ke jalan dengan satu komando, satu suara, dan satu harapan, BBM kembali turun. Sayangnya, sejauh ini belum ada respons dari pemerintah.

Dalam suatu riwayat dikatakan, barang siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tanganmu, kalau tidak bisa, maka dengan lisanmu, jika tidak bisa juga, maka dengan membenci kemungkaran itu atau mendoakannya, tapi itu selemah-lemahnya iman.

Jika merujuk pada perspektif syariat, Nabi Muhammad telah mengingatkan umatnya agar menjauhi perkara zalim. Rasulullah menyampaikan pesan khusus kepada para pejabat agar berlaku adil dan amanah. Dalam satu Hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, beliau berdoa:

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ. وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْفُقْ عَلَيْهِ. رواه مسلم

"Ya Allah, siapa saja yang memimpin (mengurus) urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah dia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia". (HR. Muslim No 1828)

Hadis tersebut menunjukkan pembelaan Rasulullah kepada umatnya dan kepada para pejabat yang berbuat baik kepada rakyatnya. Rasulullah pun mendoakan kebaikan bagi pejabat.
Imam Ibnu Al Malak rahimahullah menjelaskan makna doa Rasulullah :

أي: رحمهم ويسَّر عليهم

"Yaitu sayangilah dan mudahkanlah mereka". (Syarh Al Mashabih, 4/257).

Hadis ini juga menunjukkan sikap tegas Rasulullah kepada mereka yang menyusahkan umatnya. Rasulullah mendoakan keburukan bagi mereka. Betapa meruginya mereka.

Imam Ibnu Al-Malak rahimahullah menerangkan makna doa buruk tersebut:

أي:عسَّر عليهم أمورهم وأوصل المشقة إليهم

"Yaitu persulitlah urusan mereka (yang menyulitkan manusia) dan antarkanlah kesempitan hidup kepada mereka. (Ibid)

Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan:

هَذَا مِنْ أَبْلَغ الزَّوَاجِر عَنْ الْمَشَقَّة عَلَى النَّاس ، وَأَعْظَم الْحَثّ عَلَى الرِّفْق بِهِمْ ، وَقَدْ تَظَاهَرَتْ الْأَحَادِيث بِهَذَا الْمَعْنَى

"Ini termasuk hadis yang paling tajam larangan keras mempersulit urusan manusia, dan dorongan yang paling besar dalam bersikap lembut kepada mereka, dan banyak hadis dengan makna seperti ini." (Syarh Shahih Muslim, 6/299)

Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar membuat bab berjudul:

بابُ جَواز دُعاء الإِنسان على مَنْ ظَلَمَ المسلمين أو ظلَمه وحدَه

"Bab Bolehnya doa seseorang (dengan doa keburukan) kepada orang yang menzalimi kaum muslimin atau menzalimi dirinya seorang."

Beliau rahimahullah menjelaskan:

وَقَدْ تَظَاهَرَ عَلىَ جَوَازِهِ نُصُوْصُ الْكِتَابِ وَالسُنَةِ وَأَفْعَالُ سَلَفِ الْأُمَةِ وَخَلَفِهَا

"Telah jelas kebolehan hal tersebut, berdasarkan nash-nash Al-Qur'an dan As-Sunnah. Juga berdasarkan perbuatan generasi umat Islam terdahulu (yaitu salaf) maupun generasi terkemudian (khalaf)." (Al Adzkar, 1/493). (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan