Menyikapi dugaan kebocoran data ini, Heru menerangkan seluruh pihak terkait sudah menggelar rapat untuk mengantisipasi adanya serangan hacker. Pengamanan siber lebih diperkuat.
"Sedang dirapatin siang dan tadi pagi terkait dengan pengamanan siber," ucapnya.
Sebelumnya, isu kebocoran data negara ini ramai dibahas warganet setelah hacker Bjorka mengklaim telah mempunyai surat-surat yang ditujukan ke Presiden Jokowi. Kabar ini ramai dibahas di Twitter.
Salah satu akun Twitter memposting tangkapan layar dari sebuah forum internet. Dalam screenshot tersebut, ditampilkan akun bernama Bjorka yang mengklaim mempunyai surat dan dokumen untuk presiden dalam periode 2019-2021.
BIN Sebut Hoaks
Ratusan ribu dokumen milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan dibobol hacker Bjorka.
Total ada 679.180 data dokumen kepresidenan diklaim Bjorka telah dibobolnya.
Mengenai kabar dibobolkan data rahasia milik Presiden Jokowi yang dibobol hacker Bjorka, Badan Intelijen Negara (BIN) akhirnya buka suara.
Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto menyebut klaim hacker Bjorka terjait pembonolan data Presiden Jokowi tak bisa dipertanggung jawabkan.
Dipastikan, kabar pembobolan data Presiden Jokowi adalah hoaks alias kabar bohong.
Dipastikannya saat ini seluruh dokumen lembaganya dan Presiden masih terlindungi dengan baik.
"Sampai saat ini masih aman, kita tetap berupaya karena ini user kita. Tentu saja segala apa yang menjadi dokumen ataupun surat-surat penting lainnya itu harus betul-betul terlindungi," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Minggu, 11 September 2022.