FAJAR.CO.ID, JENEPONTO-- Kantor Pelayanan Bea Cukai Makassar memberi perhatian kepada Pemkab Jeneponto. Daerah ini didorong agar data ekspornya terekam dengan baik sehingga bisa menyumbang pendapatan bagi daerah.
Selama ini, data ekspor Jeneponto belum tercatat sama sekali. Padahal sumber daya ekspor Butta Turatea--julukan Jeneponto sangat besar.
Oleh sebab itu, Bea Cukai Makassar melakukan roadshow dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mendorong kegiatan ekspor ke daerah sumber bahan baku.
Kegiatan PEN roadshow ini menghadirkan perusahaan penerima fasilitas berikat ke daerah-daerah penghasil bahan baku.
"Selama ini, tidak terdapat data barang ekspor yang berasal dari Kabupaten Jeneponto yang melalui
pelabuhan Makassar. Padahal daerah ini banyak sumber daya ekspornya," ujar Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono di Ruang Pola Kantor Bupati Jeneponto, Selasa, 13 September 2022.
Dari Jeneponto, sumber daya ekspornya antara lain rumput laut, gula aren, garam, cabai, dan jagung. Daerah ini didukung ketersediaan listrik untuk industri serta bentang alam (gunung, darat, dan laut).
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan, Nugroho Wahyu Utomo mengajak Pemkab Jeneponto untuk bersinergi. Menurutnya, fungsi bea cukai tidak semata untuk memungut dana.
"Kami di bea cukai hadir untuk membantu masyarakat. Kami fasilitasi masyarakat yang ingin melakukan ekspor-impor. Kita fasilitasi semua dan layanan di bea cukai itu semua gratis. Tanpa uang," jelas Nugroho.
Ia menambahkan, sinergi bea cukai dan pemerintah untuk mendorong menggeliatnya investasi di daerah. "Jadi sinergi ini sangat penting, karena kalau investasi menggeliat pasti akan mendorong kemajuan ekonomi," paparnya.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo meminta Pemkab Jeneponto untuk lebih memaksimalkan pencatatan ekspor. Menurutnya hal ini penting, karena bantuan semisal bagi hasil pajak ada tiga hal yang diliar.
"Pertama ini penanganan stunting, kedua tingkat vaksinasi, dan ketiga yakni data ekspor. Kalau ini baik, maka bantuan pemerintah akan mengalir ke Jeneponto ini," jelas Ashari.
Ke depan, Ashari mendorong agar besarnya sumber daya ekspor Jeneponto ini bisa lebih maksimal. "Kita mau Jeneponto punya brand sendiri yakni gula merah cair. Di sini sudah ada pelakunya, kita ciptakan brand-nya," pungkasnya.
Dalam program PEN roadshow Bea Cukai Makassar, ada dua daerah yang dikunjungi. Selain Jeneponto, pada Rabu, 14 September 2022 juga akan dikunjungi Kabupaten Bantang. Di sana, bea cukai akan melakukan kunjungan ke sejumlah smelter.
Khusus di Jeneponto, turut digelar talkshow dengan menghadirkan tiga narasumber. Ada Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono.
Dari pengusaha, narasumber yang dihadirkan yakni Asriyhani dari CV Coconut Internasional Indonesia. Asriyhani ini sudah rutin melakukan ekspor dengan pelbagai produk. Salah satunya gula merah cair yang bahan bakunya berasa di Jeneponto.
Narasumber lainnya adalah Sri Wahyuni dari CV Morisama Sejahtera Indonesia. Ibu Sri dengan produk Sambel Mak Judes-nya juga rutin melakukan ekspor ke Jepang dan negara lainnya. (iad/fajar)