FAJAR.CO.ID, JAYAPURA-- Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa ungkap kalimat tak terduga soal tudingan Effendi Simbolon sebut TNI mirip ormas.
Belakangan ini sejumlah prajurit TNI meluapkan kekecewaannya dengan apa yang sempat disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi I Effendi Simbolon.
Sebab anak buah Megawati Soekarnoputri di DPR itu sempat berujar bahwa TNI bagai gerombolan yang melebihi organisasi masyarakat (ormas).
Hal ini pun menjadi perdebatan publik, dimana ada yang bersikap netral, ada yang kontra, serta ada yang mendukung.
Bahkan Pangdam Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa turut angkat bicara terhadap apa yang disampaikan Effendi Simbolon.
Berdasarkan siaran pers yang diterima, Saleh tidak terima dengan pernyataan yang dilontarkan oleh politisi PDI Perjuangan itu.
Saleh mengatakan pihaknya bertanggung jawab dengan kondisi moril dan keadaan prajurit, khususnya prajurit TNI AD di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih.
Pangdam Cenderawasih itu menjelaskan selalu patuh kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
"Saya sampaikan kepada prajurit saya, terkait adanya komentar bahwa prajurit TNI adalah gerombolan ormas," kata Saleh di Lapangan Denzipur 10/KYD, Waena, Abepura, Jayapura, Papua, Senin, 12 September 2022.
"Bahwasanya prajurit Kodam XVII/Cenderawasih sejatinya punya satu komando, yaitu asas komando dalam operasi penggunaan kekuatan kita loyal kepada Bapak Panglima TNI," tambahnya.
Mayjen TNI ini melanjutkan bahwa bawahannya tentu juga loyal pada KSAD dimana bisa dilihat bahwa moril pasukan tetap terjaga.
"Dan pembinaan kekuataan kita loyal kepada Bapak KSAD, dan ini tidak ada masalah. Moril pasukan tetap terjaga, soliditas kuat, kita punya kekuatan yang kuat," jelas Saleh.
"Apalagi prajurit Kodam XVII/Cenderasih ini dalam tugas sehari-hari melaksanakan kedua tugas ini, yaitu penggunaan kekuatan dan pembiaan kekuatan," sambungnya.
Saleh sangat kecewa dengan ucapan yang dilontarkan oleh Effendi Simbolon yang menyamakan TNI dengan ormas.
"Oleh karena itu, berkaitan dengan statemen-statemen tentang pembinaan moril prajurit, saya sangat menyayangkan," jelas Mantan Kasdam Jaya tersebut.
"Karena TNI lahir dari rakyat dan sejarah perjuangan yang tidak mudah. Negara lahir dan terbentuk, itu juga lahirnya TNI," lanjutnya.
Bagi Saleh, TNI merupakan organisasi yang menjiwai dan dijiwai kerakyatan. Dirinya juga menegaskan bahwa TNI di berbagai belahan dunia bukanlah gerombolan.
"Tidak ada satu pun negara di dunia yang TNI atau militernya itu bersifat gerombolan, itu tidak ada. Yang ada TNI adalah sebagai alat dan pemersatu bangsa," ujar Saleh.
"Itu perlu diingat, TNI sebagai alat pertahanan negara dan alat pemersatu bangsa. Itulah kelebihan TNI, khususnya TNI AD," tutupnya.
Sebelumnya Effendi Simbolon yang merupakan anggota Komisi I Fraksi PDIP ini, melempar isu keretakan hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika dan KSAD Dudung Abdurrachman.
Effendi mengatakan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI dan Panglima TNI. Namun Dudung saat itu tidak hadir dalam rapat tersebut.
Ketidakhadiran Dudung inilah kemudian menyulut Effendi Simbolon melontarkan kritiknya terhadap TNI.
"Panglima TNI hadir, KSAD tidak ada. Ada apa dengan TNI, kami banyak temuan, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan, lebih-lebih dari ormas, tidak ada kepatuhan kenapa di tubuh TNI ada pembangkangan-pembangkangan," ujar Effendi Simbolon.(fin/fajar)