Soal Iptu Faizal, Kapolrestabes Makassar: Saya Ganti Pengganti yang Cakap, IPW Minta Propam Turun Tangan

  • Bagikan
Iptu Faizal

FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Iptu Faizal dicopot sebagai Kanit Reskrim Polsek Tallo. Pencopotan itu diduga terkait penggrebekan Sekretariat Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa yang dilakukannya bersama Tim Thunder Samapta Polda Sulsel, Minggu (11/9) dini hari lalu.

Kemarin, Iptu Fazial dihadirkan dalam konferensi pers pemusnahan barang serahan senjata tajam dari Batalyon 120 untuk memberikan klarifikasi terkait penggrebekan Sekretariat Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa yang membuat jabatannya sebagai Kanit Reskrim Polsek Tallo dicopot.

Iptu Faizal mengakui penggerebekan itu seharusnya tidak dilakukan, karena 164 busur panah, 38 botol miras, hingga 4 parang yang sempat disita oleh tim Thunder Polda Sulsel sebenarnya akan diserahkan ke Polrestabes Makassar.

Menurut dia, selaku Kanit yang hadir pada saat itu, tidak berani menyampaikan kepada personel tim Thunder Polda Sulsel bahwa terkait yang dilakukan pada saat itu tidak terjadi peristiwa pidana.

Faizal pun menjelaskan, dirinya baru datang ke Sekretariat Batalyon 120 Makassar pada saat personel Tim Patroli Polda Sulsel itu sudah melakukan penggerebekan dan penyitaan senjata tajam.

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto menganggap bahwa Iptu Faizal dalam menjalankan tugas tidak cakap. Alasan itu sehingga ia menarik Iptu Faizal dan menggan-
tikannya dengan yang lebih cakap.

"Karena saya anggap tidak cakap, saya tarik saya ganti pengganti yang cakap," katanya.

Sikap Iptu Faizal yang sudah menyampaikan pendapatnya dan mengaku salah karena tidak berani menyampaikan fakta yang sebenarnya di TKP itu merupakan bentuk penilaian positif dari pimpinan dari yang bersangkutan. "Jadi posisi Pak Faizal besok mau jadi kapolsek boleh, tidak ada yang larang asal memenuhi syarat. Itu, kan, urusan saya," tuturnya.

Budhi menganggap ada tindakan yang seharusnya dilakukan Iptu Faizal, namun dia tidak melakukannya. Karenanya, pergantian ini untuk meningkatkan kinerja polri dalam melayani masyarakat.

"Jadi tidak benar Faizal itu teraniaya. Yang bersangkutan jelas-jelas mengakui. Harusnya yang bersangkutan berani menyampaikan ke ke tim patroli Polda yang tidak ada koordinasi dengan kita melakukan patroli di wilayah kita," kata Budhi.

IPW Merespons

Sementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polda Sulsel untuk memeriksa Kapolrestabes makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto.

Pemeriksaan itu, terkait pencopotan Iptu Faizal sebagai Kanit Reskrim Polsek Tallo, pasca yang bersangkutan menggerebek markas Batalyon 120.

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, menilai tindakan Iptu Faizal itu sudah benar. Seharusnya apa yang dilakukannya itu didukung oleh atasannya, yakni Kapolsek Tallo dan Kapolrestabes makassar.

Menurut dia, Iptu Faizal menjalankan tugasnya melayani pengaduan masyarakat terkait keberadaan ormas yang diduga meresahkan. Apalagi, saat penggerebekan di markas ormas itu ditemukan banyak sekali senjata tajam.

"Polda Sulsel harus menurunkan tim Propam untuk memeriksa Kombes Pol Budhi Haryanto. Jangan korbankan anggota di bawah," tegasnya, Selasa (13/9/2022).

Menurut dia, yang harus ditindaki itu Kapolrestabes makassar bukan Kanit Reskrim Polsek Tallo. "Jika melakukan intervensi proses hukum, Kapolrestabes makassar harus dicopot,"pungkasnya. (ams/mum/eds- fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan