Ia pun khwatir disharmoni antara Jenderal Andika dan Jenderal Dudung itu akan berlangsung lama.
“Harus, jangan sampai orang berpikiran bahwa ini dalam tanda petik ya. Karena ini berlangsung sudah cukup lama,” ujarnya.
Ia meminta hubungan disharmoni Dudung dan Jenderal Andika jangan seperti Moeldoko dan Gatot Nurmantyo.
“Bukan hanya jaman Pak Andika, Pak Dudung. Pak Moeldoko dengan Pak Gatot. Kan berulang,” tutur Effendi. (pojoksatu)