Pemuda Saleh Lebih Mulia di Sisi Allah SWT Dibanding Orang Tua yang Taat, Kenapa?

  • Bagikan
Ilustrasi pemuda saleh

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)

"Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai 4 hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan". (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).

"Pertama, akan ditanya umurnya, apa yang kamu isi, apa yang kamu gunakan. Lebih khusus lagi ditanya usia mudamu. Padahal usia muda ini bagian dari umur. Tapi kenapa ditanya lagi, karena usia muda itu adalah tantangannya besar," terang Syekh Ali Jaber.

Peran pemuda dalam perjuangan Islam sangat diperlukan. Jika menilik sejarah, perjuangan Islam lebih banyak peran pemuda. Yang tua bagaimana? Harapan untuk yang tua bagaimana? Berharap husnul khatimah dan berdoa untuk umat Islam.

"Oleh karena itu, seorang pemuda taat lebih mulia di sisi Allah SWT daripada orang tua yang taat. Kenapa? Karena pemuda itu menghadapi tantangan, hawa nafsu, syahwat, godaan. Kalau yang tua, apa yang mau digoda?. Makanya kalau ada musuh Islam yang ingin merusak Islam, dia rusak akkhlak pemuda, bukan akhlak bapak-bapak. Memasukkan macam-macam film yang tidak bagus, narkoba, perzinahan, minuman keras, macam-macam," tandasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan