FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Mengacu pada kebijakan pemerintah memberlakukan ojol day melalui Surat Edaran (SE) 51/247/S.Edar/BKPSDMD/IX/2022 tertanggal (15/9/2022) Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mewajibkan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), non ASN hingga pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menggunakan Ojek Online (ojol) setiap hari Selasa.
Sebagai percontohan, Ojol Day telah berjalan Selasa (20/9/2022) kemarin. Tampak juga Walikota Makassar Danny Pomanto menaiki ojol menuju ke Balai Kota.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Kasrudi memberikan tanggapan mengenai Ojol Day ini. Ia mengatakan bahwa ada dua hal positif dalam pelaksanaannya.
Pertama dilihat dari sisi ekonomi, Kasrudi mengatakan bahwa akan membantu pendapatan ojol terlebih ditengah kenaikan BBM yang tentu sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat.
"Dampak yang ditimbulkan itu positif pertama itu masalah ojol sendiri apalagi dengan kenaikan BBM ini sangat berpengaruh dengan kondisi masyarakat kita. Kalau dengan ojol sendiri pasti positif banyak pendapatan yang didapat terlebih kalau serentak," kata Kasrudi saat dihubungi Rabu (21/9/2022).
Hal positif kedua, menurut Kasrudi adalah program ini mampu menguraikan kemacetan di Makassar. Ia mengatakan bahwa ia mengunjungi beberapa tempat dan melihat kemacetan berkurang pada saat pemberlakuan Ojol Day ini.

"Terus yang kedua dari sisi kemacetan saya kemarin sempat keliling di kota Makassar mengurangi kemacetan, jadi semua saya lihat hampir semua saya lihat pegawai yang ada di kota Makassar, PNS maupun laskar pelanginya itu pakai ojol semua paling tidak kemacetan di kota Makassar berkurang di hari kemarin," sambungnya.
Beberapa pengamat kemudian mengatakan bahwa hal tersebut layak dijadikan sebagai percontohan untuk daerah lainnya. Kader partai Gerindra ini juga menyetujui pandangan tersebut.
Ia mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya diterapkan di Indonesia. Sehingga, hal ini perlu diberikan apresiasi keran dampaknya positif dari segi perekonomian dan kemacetan.
"Kalau saya lihat iya. baru saya lihat pertama di Indonesia jadi saya inovasi pak wali ini memang perlu diberi apresiasi karena itu tadi meningkatkan ekonomi, kemacetan berkurang,"
Kasrudi kemudian menambahkan bahwa dalam menjalankan program ini, diperlukan sikap konsisten terutama dari pemerintah yang menjadi contoh. Ia juga mengaku bahwa DPRD kota Makassar akan turut mengawasi jalannya program tersebut.
"Cuma nanti konsistensinya yang perlu konsisten apa tidak diperhatikan, kami di DPR akan mengawasi itu apakah konsisten atau tidak," katanya.
Dia juga berharap jika nantinya program ini berjalan dengan konsisten, maka harinya bisa ditambah tidak hanya di hari selasa tetapi bisa ditambah dua kali seminggu. Sekaligus dia berharap dapat melibatkan elemen lainnya seperti masyarakat dan pihak-pihak swasta.
"Saya rasa jika kita konsisten dengan hari ojol itu setiap hari selasa positif sekali, amalah saya bilang kalau jangan di hari selasa saja, jadi kalau kita konsisten ajak masyarakat, pihak pihak swasta ikut juga melaksanakan itu. terus kalau kita konsisten lagi kita tambah mungkin harinya dua kali seminggu," jelasnya.
Namun, politisi Gerindra mengatakan bahwa sebagai percontohan tidak apa jika hanya dijalankan hari selasa saja dan melihat perkembangannya hingga satu atau dua bulan ke depan.
Pihak pemerintah menurutnya harus menjadi contoh seperti yang dilakukan oleh Danny Pomanto kemarin. Konsistensi sangat diperlukan, jika suatu saat walikota sendiri yang lupa melaksanakan maka perlu diingatkan tutup Kasrudi. (Elva/Fajar)