FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan, mungkin tidak terbayang bagaimana terbatasnya kondisi pendidikan di pelosok Indonesia.
Apalagi jika kita membahas terkait kondisi pendidikan di Timur Indonesia. Akses informasi dan sumber daya manusia yang terbatas menjadi satu dari sejumlah permasalahan yang ada di Timur Indonesia.
Olehnya, program Indonesia menggajar berusaha untuk terus memberikan cahaya pendidikan di pelosok Negeri, khususnya di Timur.
Hal tersebut dapat terlihat dengan konsistennya Indonesia Mengajar dalam 12 tahun terakhir ini memberikan pendidikan yang layak bagi masyarakat terpelosok.
Untuk merangkum semua prespektif sejumlah relawan pendidikan terkait pendidikan di Timur Indonesia, Indonesia Mengajar menggelar konferensi.
Konferensi ini sendiri dihadiri oleh ratusan perserta yang berasal dari berbagai latar belakang, khususnya mereka yang berkecimpung dengan dunia pendidikan.
Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar Hikmat Hardono menyebut kegiatan konferensi ini memiliki tiga output penting.
"Tujuan kita menggelar kegiatan ini adalah untuk mensyukuri penugasan kita selama 12 tahun di Timur Indonesia," ujar Hikmat kepada fajar.co.id, Minggu (25/9/2022).
"Kedua kita ingin mengirim semangat ke teman-teman pengerak, khususnya di akar rumput," sambungnya.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengumpulkan perspektif dari berbagai kalangan terkait pendidikan di Timur Indonesia.
"Outputnya adalah kita mengumpulkan pelajaran-pelajaran yang biasanya ditulis oleh akademisi dalam bentuk makalah, tapi ini cerita langsung oleh relawan."