FAJAR.CO.ID, BEIJING-- Kabar kudeta untuk menjatuhkan Presiden Xi Jinping terus bergulir.
Hanya saja, isu itu dinilai bertolakbelakang dengan situasi dan kondisi di Tiongkok saat ini yang dikabarkan masih normal.
Para pejabat pemerintahan dan warga masih beraktivitas seperti biasa. Tak ada tanda-tanda kudeta militer.
Pakar yakin bahwa Xi Jinping masih memegang kendali Tiongkok sejauh ini. Hal itu menepis rumor di media sosial yang menyebutkan Xi digulingkan militer lewat kudeta.
Tak munculnya Xi di publik diduga kuat masih menjalani karantina usai pulang dari Uzbekistan.
Spekulasi bahwa Xi telah kehilangan kendali menjadi liar di internet setelah ia menghilang dari mata publik usai kembali dari KTT SCO di Uzbekistan.
Dilansir dari Bussiness Today, Minggu (25/9), para ahli yakin ritu hanyalah rumor dan spekulasi palsu. Terakhir kali Xi terlihat di depan umum adalah pada KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan.
KTT tersebut juga dihadiri oleh Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ada juga laporan yang belum diverifikasi bahwa sejumlah penerbangan dan bus serta perjalanan kereta telah dibatalkan.
Situs web Bandara Internasional Ibu Kota Beijing menunjukkan bahwa beberapa penerbangan dibatalkan, beberapa lainnya dijadwalkan, sementara yang lain tertunda atau sudah mendarat.
Situasi Sebenarnya
Pakar Tiongkok Aadil Brar membagikan data penerbangan dan mengatakan tidak ada gangguan penerbangan.
Dia juga berbagi visual briefing publik oleh pejabat senior Tiongkok yang menunjukkan bahwa pemerintah berfungsi normal.
Beberapa pakar juga mengatakan belum ada tanda-tanda kudeta. Selain itu, beberapa media regional seperti South China Morning Post yang berbasis di Hongkong dan The Korea Herald dari Korea Selatan, telah mem-posting banyak pembaruan tentang berbagai masalah Tiongkok dalam 24 jam terakhir. Tapi, tidak ada yang terkait dengan tanda-tanda kudeta militer.(jpc/fajar)