FAJAR.CO.ID, JAKARTA—Mantan penyidik Komisi Pemerentasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menanggapi kabar peretasan media sosial (medsos) awak redaksi narasi.
Melalui akun (medsos) Twitternya, Novel Baswedan mempertanyakan pelaku dibalik peretasaan berjamaah itu.
“Ini pelakunya siapa ya kira-kira?” Tanya Novel Baswedan, Minggu (25/9/2022).
Menurut Novel Baswedan, peretasan demikian tidaklah mudah dan memerlukan alat khusus.
“Untuj bisa melakukan ini pasti perlu alat khusus, dan tidak sembarang orang boleh memiliki,” ungkap Novel Baswedan.
Peretasan kepada awak redaksi Narasi secara massal ini diketahui mulai disadari pada Minggu (25/9). Kata Pimpinan Redaksi Narasi Zen RS, 11 orang kru redaksi diretas secara serentak.
Mulanya, kata Zen, peretasan pertama kali diketahui pada Sabtu (24/9) ketika seseorang produser Narasi, Jay Akbar, menerima pesan yang berisi sejumlah tautan pada 15.29 WIB.
Hingga saat ini pihak redaksi Narasi mencatat sudah ada 11 usaha peretasan yang terjadi pada Tim Redaksi Narasi. Mulai dari pemimpin redaksi, manajer, produser hingga reporter.
(Arya/Fajar)