FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Farwiza Farhan berhasil buat bangga bangsa Indonesia. Perempuan asal Aceh ini terpilih sebagai satu dari sosok inspiratif dunia dalam daftar Time 100 Next 2022 kategori leaders.
Farwiza Farhan adalah seorang aktivis perempuan yang berasal dari Aceh. Dia adalah toloh dibalik suksesnya mepertahankan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di daerah Sumatera Utara dan Aceh.
Berkat perjuangannya ia bisa menekan dan mempertahankan kawasan tersebut dari pembangunan hingga perburuan liar yang marak terjadi di derah tersebut.
Menariknya, orang terkaya di dunia Bill Gates yang sekaligus pendiri Microsoft memberikan pujian kepada sosok Farwiza melalui unggahan dalam akun twitternya.
Bill Gates menyatakan bahwa dia senang dapat bertemu dengan sosok Farwiza yang telah berperan dalam melindungi lingkungan. Dia juga optimis bahwa sosok pemimpin seperti Farwiza dibutuhkan di masa depan.
"Leaders like @wiiiiza make me optimistic for our future. Earlier this year, I had the opportunity to meet Farwiza and was so impressed by her work protecting the Leuser ecosystem in Indonesia," tulis Bill Gates.
"Pemimpin seperti @wiiiiza membuat saya optimis untuk masa depan kita. Awal tahun ini, saya berkesempatan bertemu Farwiza dan sangat terkesan dengan pekerjaannya melindungi ekosistem Leuser di Indonesia," Terjemahan status Bill Gates dalam bahasa Indonesia.
Profil Farwiza Farhan
Farwiza Farhan lahir di Aceh 1 Mei 1986. Ayahnya adalah seorang dosen Farmakologi dan juga merupakan mantan anggota DPR. Sedangkan, sang ibu adalah dosen teknik kimia. Ia memiliki tiga saudara.
Ia menempuh pendidikan sarjanya di Universiti Sains Malaysia dengan mengambil jurusan Biologi Kelautan. Setelah itu, dia melanjutkan gelar studi master biologi kelautan di Melbourne, Australia.
Setelah itu, ia kemudian magang di sebuah badan riset lingkungan dengan tugas analisis output teknologi yang diklaim baik untuk perubahan iklim.
Meski memiliki kehidupan yang mapan di negeri orang, Farwiza masih merasakan gejolak di dalam hatinya. Terlebih saat ia melihat kerusakan-kerusakan yang terjadi di hutan KEL. Ia kemudian memutuskan untuk melakukan perubahan.
Ia berupaya keras untuk melakukan perlindungan, konservasi serta pelestarian hutan KEL begitu juga dengan makhluk hidup yang membentuk ekosistem hutan.
Dalam mendukung aksi perubahannya, Farwiza bergabung dengan Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA). Yayasan ini adalah organisasi non profit yang memiliki fokus untuk tata kelola hutan dan lahan di Aceh.
Berkat ketekunannya sebagai aktivis lingkungan, ia berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan. Misalnya saja Whitley Awards 2016, 2021 Pritzker Emerging Environmental Genius Award dan National Geographic Wayfinder Award 2022.
Farwiza juga diketahui pernah menjalin kerja sama dengan aktor papan atas Hollywood Leonardo DiCaprio tahun 2016 lalu. Kala itu, aktor tersebut membuat film dokumenter yang mengangkat tema lingkungan dengan judul Before the Flood. (Elva/Fajar)