Mabes Polri Update Data Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Darmasyah: Pasti Tambah Stres Itu Kapolri

  • Bagikan
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pada saat memberikan keterangan kepada media di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10). (Vicki Febrianto/Antara)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tragedi Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan banyak suporter meregang nyawa terus menjadi perhatian polri.

Hingga saat ini, data Mabes Polri menyebutkan, jumlah korban dalam tragedi itu mencapai 455 korban. Jumlah ini berdasarkan update terbaru daripihak kepolisian.

“Jumlah korban terupdate sampai hari ini ada 455 orang,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (3/10).

Dia merinci, korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur itu terdiri dari 125 orang meninggal duni, 24 orang luka berat, dan 304 orang luka ringan. Angka tersebut masih berpotensi berubah.

Saat ini tim investigasi Polri terus bekerja menuntaskan kasus kerusuhan ini. “Tim investigasi yang dibentuk oleh bapak Kapolri juga pasti diawasi secara eksternal sebagai bentuk transparansi agar tim bekerja secara akuntabel,” jelas Dedi.

Sebelumnya, kerusuhan pecah usai laga Arema Malang melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (2/10). Pertandingan itu berakhir dengan skor akhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya dan menjadi kekalahan kandang pertama Arema dari klub Surabaya itu dalam 23 tahun terakhir.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat data sementara jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kericuhan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebanyak 125 orang.

Data sementara diperoleh dari hasil asesmen yang dilakukan Dokter Kesehatan (Dokes) Polda Jawa Timur dan Tim DVI pada Minggu, pukul 15.45 WIB. “Data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129 orang, tetapi setelah ditelusuri di rumah sakit terkait menjadi 125 orang,” kata Ketua Tim DVI Polri Brigjen Pol. dr. Nyoman Eddy Purnama Wirawan.

Selain korban tewas, insiden kemanusiaan itu melukai 232 orang. Para korban mengalami luka-luka karena terinjak, patah tulang, dislokasi, engsel lepas, mata perih, dan kadar oksigen rendah.

Pengamat media sosial, Darmasyah menilai tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang itu, kembali akan berdampak kepada kepercayaan publik terhadah institusi Polri.

Apalagi, Korps Bhayangkara itu baru saja selesai melewati badai besar, yaitu kasus pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo.

“Di Malang matikan seratus lebih suporter diduga akibat tembakan. Pasti tambah stres itu Kapolri,” kata Darmasyah saat dihubungi, Senin (3/10/2022).

Darmasyah juga menyebut, meski hasil investigasi Polri dan institusi lainnya belum keluar.

Namun pria yang akrab disapa Darman itu menduga kasus tragedi berdarah di Kanjuruhan itu pasti akan berdampak pada kepercayaan publik kepada Polri.

“Sambo matikan satu ajudan aja berdampak apalagi ini,” tandasnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan melakukan investigasi penuh atas tragedi Kanjuruhan Malang.

Termasuk penggunaan gas air mata dalam stadion Kanjuruhan Malang. Siapa penembak gas air mata dalam stadion dan pemberi perintah di Kanjuruhan pun akan dicari untuk diperiksa secara intensif.

“Kami akan mendalami SOP dan tahapan-tahapan yang dilakukan tim pengamanan pertandingan,” ujar Listyo. (jpg/pojoksatu/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan