FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Desakan mundur terhadap Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule kian menjadi-jadi. Publik khususnya suporter sepakbola meminta pertanggungjawaban PSSI atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober lalu.
Peristiwa kelabu tersebut memakan ratusan korban baik yang meninggal dunia hingga mengalami luka-luka.
Jumlah korban yang meninggal dunia di Kanjuruhan merupakan urutan kedua terbanyak dalam sejarah sepak bola di dunia. Hingga saat ini belum ada satupun pengurus dan pimpinan di PSSI yang mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral atas musibah yang terjadi.
Mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho berinisiatif membuat petisi online di website Change.org mendesak Iwan Bule mengundurkan diri.
Dalam petisi tersebut disebutkan, PSSI dan PT LIB dinilai bertanggung jawab atas musibah ini karena mengabaikan rekomendasi dari pihak Kepolisian agar laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tidak digelar malam hari. Federasi dan PT LIB tetap melanjutkan pertandingan pada malam hari.
"Muncul kesan mereka lebih mengutamakan bisnis daripada kepentingan keselamatan suporter Indonesia," katanya.
Hingga berita ini dibuat, telah lebih dari 15.210 orang membubuhkan tandatangan dukungannya meminta bos PSSI dan PT LIB mengundurkan diri.
Dukungan petisi ini cenderung bertambah masif dari waktu ke waktu.
Menanggapi derasnya desakan publik meminta dirinya mundur, Iriawan justru menuding publik tidak memahami regulasi sepakbola khususnya Indonesia.