Proyek-proyek yang selama ini terhambat karena refocusing anggaran untuk penanganan pandemi, lanjut Hendi, bisa diarahkan kembali untuk menuntaskan pembangunan.
Termasuk tiga hal yang menjadi prioritas Hendi. Yakni, penuntasan pembangunan tol seksi Kaligawe-Sayung dan Kaligawe-Mangkang-Kendal.
Menurutnya, Pemkot Semarang harus tampil aktif mencari solusi agar pembebasan lahan segera rampung dan proyek bisa segera dikerjakan.
“Pemkot Semarang mesti memfasilitasi supaya ada titik temu untuk pembangunan tol Sayung dan Kaligawe, maupun dengan tol Kaligawe sampai Mangkang, Kendal. Karena kan semua hampir sudah siap, tinggal pembebasan lahan. Perlu dicarikan upaya-upaya titik temu dan Pemkot Semarang harus tampil aktif. Kalau semua itu terwujud, Semarang akan tambah keren. Baik dari segi transportasinya semakin lancar dan banjir rob teratasi,” ujarnya.
Proyek kedua yang menjadi perhatian, yakni PSEL. Saat ini, kata Hendi, proyek tersebut sudah masuk tahap lelang. Butuh pengawalan dengan baik agar memunculkan pemenang lelang yang kompeten dan berkualitas.
“Di Kota besar persoalan klasiknya adalah sampah. Dan kami sudah melakukan pelelangan PSEL, itu harus dikawal dengan baik sesuai aturan. Pemenangnya diharapkan mampu mengatasi persoalan sampah dan bisa mengelolanya menjadi energi listrik,” tandasnya.
Ketiga, lanjut suami Krisseptiana ini, masalah Simpang Lima kedua di Taman Singosari. Hendi meminta proyek tersebut segera terealisasi. Mengingat perencanaannya sudah selesai dan beberapa persoalan pembebasan lahan sudah tuntas.