FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Di Kota Makassar, bencana hidrometeorologi masih menjadi momok tahunan. Banjir hingga angin puting beliung sewaktu-waktu mengancam.
Mitigasi dini bisa meminimalkan dampak. Upaya itu dapat dilakukan dengan memetakan titik-titik potensial banjir, agar masyarakat bisa waspada lebih dini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Makassar A Hendra Hakamuddin mengatakan secara umum ada empat kecamatan di Makassar yang rawan terkena bencana hidrometeorologi. Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, dan Panakkukang.
"Keempat wilayah itu berdasarkan kajian kebencanaan kita," ujar Hendra. Personel juga telah diminta siaga agar mereka bisa cepat bergerak ketika dibutuhkan di tiap carester. Mereka juga akan dibantu oleh personel dari satuan TNI dan kepolisian setempat.
Kemudian pengerahan drone khusus tahun ini juga terbilang baru. Drone ini telah dilengkapi teknologi mutakhir seperti thermal camera yang mendeteksi panas, sehingga lebih mudah menemukan korban saat ada yang terjebak.
"Jadi ini drone khusus, dia juga ada lampu sorot, kan, yang lain tidak punya. Kemudian punya speaker, kalau hujan-hujan biasa sudah pernah kita coba di sini," ungkapnya.
Setidaknya jika mengacu kepada empat wilayah itu masih dibutuhkan empat sampai lima drone agar bisa lebih efektif. Sarana dan prasarana penunjang kesiapsiagaan bencana di wilayah laut dan kepulauan juga disiagakan seperti perahu karet, jetsky, speed hunter, speed boat, dan pelampung.
Siapkan Infrastruktur
Di samping pemetaan areal potensial terdampak bencana, kesiapan infrastruktur juga sama pentingnya. Drainase Makassar harus benar-benar prima dalam menghadapi tingginya intensitas hujan yang turun.